Redaksi Iklan Pemasaran : Komplek Ruko Stadion Brawijaya Jl. Ahmad Yani D-6 Kediri
Telp.(0354)-7000500 Fax. 0354 – 692543 E-mail : redaksi@majalahbuser.com
copyright . 2011 @ majalahbuser.com
Redaksi Iklan Pemasaran : Komplek Ruko Stadion Brawijaya Jl. Ahmad Yani D-6 Kediri
Telp.(0354)-7000500 Fax. 0354 – 692543 E-mail : redaksi@majalahbuser.com
copyright . 2011 @ majalahbuser.com
Jakarta - Kementerian Perhubungan siap mengatasi jumlah pemudik masa lebaran tahun 2011 diperkirakan mencapai 15,5 juta orang dengan mengerahkan semua angkutan.
“Tahun ini naik 4,17 persen, karena tahun lalu jumlah pemudik 14,9 juta orang,” kata Direktur Keselamatan Transportasi Darat Kementerian Perhubungan, Hotman Simanjuntak, Jakarta, 11 Agustus 2011.
Sabtu, 27 Agustus 2011
Tahun Ini Ada 15,5 Juta Pemudik
Tingkat jumlah pemudik dengan menggunakan moda transportasi udara, laut, dan darat mengalami peningkatan, kecuali pemudik yang menggunakan moda transportasi kereta api. Pemudik dengan kereta tahun ini turun 5,32 persen karena Kementerian Perhubungan ingin pengangkutan yang lebih manusiawi dengan kereta api. “Jadi sengaja dikurangi.”
Yang paling menonjol pada arus mudik lebaran tahun ini adalah peningkatan jumlah pemudik yang menggunakan sepeda motor. Pemudik dengan sepeda motor naik 7,42 persen. Pemudik dengan sepeda motor tahun lalu sebesar 2,3 juta dan tahun ini naik menjadi 2,47 juta pemudik.
Kementerian Perhubungan telah menyiapkan 45 terminal di 12 provinsi untuk melayani arus jalan darat, menyiapkan sembilan DAOP dan tiga Divisi Regional untuk pelayanan moda kereta api, menyiapkan 7 lintasan untuk moda sungai dan penyeberangan, menyiapkan 52 pelabuhan untuk pelayanan moda laut, dan 24 bandara untuk pelayanan moda udara.
Masalah yang masih dihadapi pihak Kementerian Perhubungan saat ini adalah banyaknya titik pasar tumpah di sepanjang jalur mudik melalui jalur Pantai Utara Jawa (Pantura). Ada 88 titik pasar tumpah di Jawa Barat dan Jawa Tengah.
Pihak Kementerian Perhubungan telah melakukan koordinasi dengan pemerintah kabupaten, namun masih belum dapat diselesaikan hingga saat ini. Selain itu potensi kemacetan juga dapat terjadi pada pembangunan jembatan di dry port kawasan Industri Cikarang, Potok Beusi, Brebes, Pati, dan Kendal.
Untuk mengantisipasi kemacetan pada arus lebaran, Kementerian Perhubungan juga menetapkan larangan melintas bagi kendaraan pengangkut barang bahan bangunan dan truk bersumber lebih dari dua pada jalur mudik atau lebaran. “Kami larang mulai H-4 hingga hari Lebaran pertama, tapi pengangkut bahan bakar dan sembako tetap boleh melintas,” kata Hotman. (TEMPOInteraktif)