Kediri - Masyarakat di lereng Gunung Kelud memanfaatkan ramuan tradisional untuk mengatasi wabah penyakit sapi mendadak ambruk. Mereka menggunakan campuran jahe dengan minyak tanah.

Salah satu warga yang sudah mencoba ramuan tradisional itu adalah Slamet (55) Warga Desa Pandantoyo, Kecamatan Ngancar. Campuran jahe dengan minyak tanah itu mereka sebut sebagai lulur tradisional untuk penyakit sapi lumpuh.

“Jahe dengan minyak tanah saya campur. Kemudian saya lumurkan pada bagian tubuh sapi yang lumpuh. Biasanya pada persendian kaki," kata Slamet, Sabtu (7/5/2011)

Masyarakat setempat sudah menggunakan lulur yang terbuat dari campuran jahe dengan minyak tanah itu selama bertahun-tahun. Jadi, masyarakat sudah tidak ragu lagi dengan khasiatnya

Pengunaan lulur tradisional itu dilakukannya pagi dan sore hari, saat sapi hendak beraktivitas maupun persiapan untuk beristirahat dengan dioleskan keseluruh persendian ternaknya.

Seperti diberitakan sebelumnya, penyakit sapi mendadak ambruk meluas hingga seluruh kecamatan di Kabupaten Kediri. Dinas Peternakan dan Kehewanan setempat menyebut dengan istilah mall nutrisi alias kekurangan nutrisi.

Penyakit ini menyebabkan sapi mendadak ambruk. Biasanya sapi-sapi yang diserang saat bunting (hamil, red). Dinas Peternakan dan Kehawanan sudah mengambil sample darah dari sapi-sapi yang terserang penyakit.

Sample darah itu dibawa ke laboratorium untuk didiagnosa. Namun, sampai saat ini Dinas Peternakan dan Kehewanan belum memastikan penyakit yang menyerang sapi-sapi milik peternak itu. [nng/but](beritajatim.com)