Home

Nasional

Daerah

Sport

LifeStyle

Opini

Advetorial

SuratPembaca

Redaksi

Ambon - Kerusuhan antarwarga pecah di Kota Ambon, Maluku, Minggu (11/9) sore.

Warga kedua kelompok saling serang dengan menggunakan senjata tajam dan senjata api rakitan. Tiga orang tewas akibat kerusuhan yang dipicu tewasnya seorang pengemudi ojek.

Kerusuhan pecah di sejumlah titik di pusat Kota Ambon, di antaranya kawasan Mangga Dua, kawasan Tugu Trikora, Jalan JB Sitanala, kawasan Waringin, Kota Ambon.

Kerusuhan awalnya terjadi di kawasan Mangga Dua usai pemakaman pengemudi ojek Darvin Saiman, warga Waihaong.

Dua korban tewas di RSUD dr. Haulussy dan satu lagi di RSU Al-Fatah Ambon.

Menurut Kepala Bagian Humas RSUD Ambon dr Ita Sabrina, dua korban tewas tersebut

yakni Clivor Belegur, siswa kelas III SMU Negeri 12 Ambon, dan Jefri Siahaan yang mengalami luka tembak di dada dan perut.

Menurut Kepala Biro Umum dan Humas Provinsi Maluku Bakri Asyatri, seorang korban tewas bernama Sahrun Eli mengalami luka tembak di dagu.

Korban sudah dibawa pulang ke kampugnya di Kecamatan Leihitu.

Selain korban tewas, puluhan warga Ambon terluka akibat tertembak dan luka ringan terkena lemparan batu dalam kerusuhan yang terjadi Minggu (11/9) siang.

Mereka dirawat di RSUD Ambon 18 orang, RSU Al-Fatah 65 orang, RSU Sumber Kasih 10 orang, dan RSU Bhakti Rahayu 10 orang. Totalnya 103 orang.

Situasi Kota Ambon di sejumlah titik masih mencekam. Warga yang berada di lokasi yang terkena kerusuhan memilih mengungsi.

Sejumlah tempat pengungsian itu di antaranya kawasan Masjid Raya Al-Fatah dan Masjid Jami.

Akibat bentrokan itu, puluhan warga terluka dan dirawat di sejumlah rumah sakit di Ambon.

Korban umummnya mengalami luka ringan dan terkena tembakan senjata api.

yang terjadi di kota Ambon pascatewasnya seorang tukang ojek bernama Darmin Saiman disebabkan kecelakaan tunggal yang bersangkutan.

Korban sempat dipukuli oleh sekelompok orang sebelum nyawanya tidak tertolong dalam perjalanan ke rumah sakit.

"Ada seorang tukang ojek yang sebenarnya kecelakaan tunggal. Kecelakaannya tunggal tapi malah digebukin kelompok tertentu sehingga terjadi balas dendam setelah upacara pemakaman," ujar Kepala Bareskrim Polri Komjen Sutarman di Jakarta, Minggu (11/9).

Terkait perbedaan versi yang timbul di kalangan masyarakat yang menyebutkan Darmin tewas karena dibunuh, Sutarman menolaknya.

Ia menerangkan kecelakaan itu akibat pengendara yang tidak bisa mengendalikan laju kendaraan.

"Kecelakaan lalu lintas tunggal, out of control. Tapi malah dipukuli oleh warga desa, mungkin oleh kelompok lain. Orang kecelakaan tunggal, kok digebukin?. Itu yang jadi pemicu," paparnya.  (MICOM)