Home

Nasional

Daerah

Sport

LifeStyle

Opini

Advetorial

SuratPembaca

Redaksi

Pekalongan – Pasangan Amat Antono-Fadia Arafiq, yang diusung Partai Demokrat, PKNU, PPP, Partai Gerinda, dan PKS, unggul sementara pada Pilkada Kabupaten Pekalongan, Jawa Tengah, kemarin.

Berdasarkan hasil penghitungan sementara KPUD hingga pukul 20.45 WIB tadi malam, pasangan Amat dan putri penyanyi dangdut Arafiq itu memperoleh 107.166 suara atau 57,56%.

Selanjutnya pasangan Siti Qomariah-Riswandi yang diusung PKB,PDIP,Partai Hanura, dan 12 parpol nonparlemen memperoleh 67.971 suara atau 36,51%.Posisi ketiga ditempati pasangan Wahyudi Pontjo Nugroho- Broto Rahardja yang diusung Partai Golkar dan tujuh parpol nonparlemen sebanyak 7.974 suara atau 4,28%.

Terakhir pasangan Imam Djamhuri- Cashuri jalur perseorangan yakni 3.055 suara atau 1,64%. Ketua KPU Kabupaten Pekalongan Dwi Mei Narna mengatakan, dari hasil penghitungan sementara, pasangan Amat Antono-Fadia Arafiq unggul dibanding yang lainnya. Namun, ini hasil penghitungan sementara. “Artinya, penghitungan itu belum hasil mutlak,” kata Dwi di Kantor KPU. Hitungan manual KPU dihentikan pukul 00.00 WIB atau sekitar 75% dari total penghitungan suara. Sementara itu, KPU akan melakukan rekapitulasi perolehan suara untuk tingkat Panitia Pemilihan Kecamatan (PPK) pada 2-4 Mei 2011.

Kemudian penghitungan suara secara keseluruhan pada 5-7 Mei 2011. Dari hasil tersebut, ujar Dwi, akan keluar satu pasangan calon yang berhasil memenangi pilkada. KPU akan menetapkan pemenang pilkada pada 8 Mei 2011.Menurutnya, tingkat partisipasi pemilih masih besar atau mendekati 80% seperti yang diprediksikan KPU sebelumnya. “Sebagian besar masyarakat telah mengetahui setiap pasangan kali ini,” katanya. Sementara itu,Amat Antono mengaku yakin,pihaknya akan keluar menjadi pemenang.“Kami yakin memenanginya,” tandas Antono didampingi Fadia. Jika nanti terpilih,Antono bersiap akan kembali melakukan pembangunan di Kabupaten Pekalongan.

Terpisah, istri Bupati Batang Susi Iriani nyaris dikeroyok ratusan orang di Desa Karangsari, Kecamatan Bojong, Kabupaten Pekalongan, sekitar pukul 01.30 WIB kemarin. Susi diduga akan melakukan praktik politik uang yang memihak kepada salah satu pasangan calon. Untungnya, aksi warga tersebut tidak sampai terjadi meski sebagian dari mereka sudah membawa kayu,batu,dan benda lainnya.Warga hanya melakukan pengepungan di sekitar mobil bernopol B1 RU yang ditumpangi Susi beserta pengawal dan seorang sopirnya.

Saat pengepungan, Susi yang juga petinggi PDIP Kabupaten Batang itu sempat meminta pertolongan kepada Satgas PDIP Batang. “Kami dimintai pertolongan oleh Bu Rini (Susi Iriani) karena beliau mengaku dikepung dan hendak dikeroyok warga,” tandas Wakil Ketua Bidang Media Massa DPC PDIP Pekalongan Summar Rasul. Kapolres Pekalongan AKBP Khrisna Mukti mengaku, pihaknya belum bisa memberikan keterangan apakah ini persoalan politik uang atau bukan karena kewenangan itu ada pada panwas. “Kami hanya memeriksa seputar aksi yang mengarah ke tindakan kriminal,” katanya.

Ketua Panwas Kabupaten Pekalongan Aulia mengaku belum menemukan pelanggaran signifikan saat pemilihan maupun penghitungan suara.“Pelanggaran terjadi hanya insiden istri Bupati Batang yang diduga melakukan praktik politik uang,” tandas Aulia.