"Percayakan kepada kami selaku aparatur negara, itu memang tugas kami," kata Unggung dalam pertemuan yang digelar di markas Kepolisian Resor Kota Besar Surabaya, Jumat, 05 Juli 2013.
Polisi tak akan segan menindak tegas organisasi massa yang nekat melakukan aksi sweeping. "Kami tidak pandang pilih Ormas apapun itu, yang jelas kami saat ini sudah memberitahukan," ujarnya.
Polda Jawa Timur akan bekerja sama dengan masyarakat dan aparatur desa untuk memantau gerak-gerik Ormas yang akan melakukan aksi sweeping.
Untuk menghormati Bulan Ramadhan tahun ini, Polda Jawa Timur akan melakukan razia penyakit masyarakat, judi, narkoba, tempat-tempat prostitusi, dan juga tempat hiburan.
Ketua Majlis Ulama Indonesia (MUI), Abdusshomad Buchori mengatakan, MUI Jatim juga mengintruksikan Ormas untuk tidak melakukan sweeping. “Itu urusan polisi, bukan urusan Ormas," katanya. Ramadhan tahun ini, Buchori menjamin tidak ada aksi sweeping.
Soekarwo Larang Sweeping selama Ramadan
Surabaya-Gubernur Jawa Timur Soekarwo memberlakukan larangan sweeping oleh seluruh organisasi massa selama bulan Ramadan. Mereka diharapkan menggunakan pendekatan tanpa kekerasan.
"Jangan (sweeping), tidak boleh. Kita berdialog, serahkan ke penegak hukum," kata Soekarwo setelah menghadiri pembukaan acara `Suroboyo Sarungan` di Graha Astranawa, Surabaya, Kamis 4 Juli 2013.
Penegak hukum juga diminta untuk tidak tebang pilih menegakkan aturan yang ada. Dalam waktu dekat, kata Soekarwo, Majelis Ulama Indonesia Jawa Timur akan mempertemukan ormas-ormas membicarakan instruksi larangan sweeping.
Selain itu, Gubernur juga telah membuat surat yang diteruskan ke kabupaten/kota untuk menutup rumah makan dan membatasi tempat hiburan untuk menghormati ibadah puasa. Khusus tempat-tempat hiburan malam yang biasa menyuguhkan hiburan-hiburan tidak pantas harus ditutup.
"Tempat hiburan prinsipnya tolong dibatasi. Kalau hiburan-hiburan yang 'berat', ya ditutup," ujarnya. (tempo)