Redaksi Iklan Pemasaran : Komplek Ruko Stadion Brawijaya Jl. Ahmad Yani D-6 Kediri
Telp.(0354)-7000500 Fax. 0354 – 692543 E-mail : redaksi@majalahbuser.com
copyright . 2011 @ majalahbuser.com
Redaksi Iklan Pemasaran : Komplek Ruko Stadion Brawijaya Jl. Ahmad Yani D-6 Kediri
Telp.(0354)-7000500 Fax. 0354 – 692543 E-mail : redaksi@majalahbuser.com
copyright . 2011 @ majalahbuser.com
Jakarta - Para negara peserta SEA Games turut memantau perkembangan persiapan SEA Games di Indonesia. Termasuk soal kasus dugaan suap Wisma Atlet. Indonesia pun ditertawakan karena kasus ini.
"Ini telepon, email saya bunyi terus. Mereka menanyakan, Mr Djoko apa yang terjadi di Indonesia. Ini jadi bahan tertawaan," ujar Deputi I Indonesian SEA Games OC Djoko Pramono.
Senin, 16/05/2011
Korupsi Wisma Atlet Bikin Indonesia Ditertawakan Peserta SEA Games
Djoko menjelaskan hal ini dalam diskusi Polemik Radio Trijaya bertajuk 'Ketika Proyek SEA Games Diproyekkan' di Warung Daun, Jl Cikini, Jakarta Pusat, Sabtu (14/5/2011).
Pria yang berpengalaman menjadi pembina atlet ini mengaku khawatir dengan persiapan SEA Games yang belum rampung. Apalagi kini persiapan SEA Games dan sportivitas dunia olahraga diusik dugaan korupsi.
"Ini sudah dekat waktunya, tapi perlengkapan pertandingan dan alat-alat olahraga belum ada. Kapan anak-anak bisa latihan," tutur mantan atlet ini.
Djoko menambahkan, pada perode SEA Games lalu, Laos bisa menjadi tuan rumah yang baik. Padahal tingkat perekonomian Laos di bawah Indonesia.
"Itu lapangan bolanya seperti lapangan bola di kecamatan. Tapi pelaksanaan biasa berlangsung baik, transportasi dan sebagainya," tutup mantan jenderal Marinir ini.
Seperti diketahui, terkait kasus wisma atlet, KPK menangkap tangan Sekretaris Kemenpora Wafid Muharam, Manajer Marketing PT Duta Graha Indah M El Idris, dan Mindo Rosalina Manulang yang berperan sebagai broker.
KPK menyita cek Rp 3,2 miliar. Suap diduga terkait proyek pembangunan wisma atlet di Palembang. Kasus ini menyeret ke DPR karena Rosa ditengarai kerap main ke DPR dan banyak kenal anggota DPR di panitia anggaran. Nama 2 politisi Demokrat di Komisi X, Nazaruddin dan Angelina Sondakh disebut-sebut tersangkut kasus tersebut. Keduanya sudah membantah. ( rdf / arp )(detiksport)