Kepala Polda Sulawesi Tengah, Brigadir Jenderal Dewa Parsana membenarkan adanya penangkapan tersebut. Namun ia meminta wartawan untuk tidak buru-buru mengekspos pelaku penembakan agar komplotannya tak melarikan diri. “Kita perlu menahan diri dulu, besok (Kamis, 26 Mei 2011) kita konferensi pers,” ujar Kapolda.
Peristiwa penembakan itu terjadi sekitar pukul 10.15 WITA. Dua orang pelaku yang mengendarai sepeda motor memasuki kantor Bank BCA yang berada di Jalan Emy Saelan, atau tiga ratus meter dari Kompi 711 TNI, Raksatama, Palu. Aksi itu mulanya sempat dideteksi petugas kepolisian yang meminta pelaku meletakkan senjata.
“Tapi, perintah tersebut malah dibalas tembakan,” ujar Kepala Bidang Hubungan Masyarakat Polda Sulawesi Tengah, AKBP Sumarno.
Tembakan itu melukai Brigadir Dua Irbar Prawiro, Brigadir Dua Yudhistira Pranata Putra dan Brigadir Dua Dedi Edwar. Namun, sayang, nyawa Irbar dan Yudhistira gagal diselamatkan. Keduanya mengembuskan napas terakhir saat akan dibawa ke RS Bhayangkara.
Yudhistira tewas dengan luka tembak di bagian dada, lambung, dan leher. Sementara Bripda Irbar terkena tembakan di bagian bokong. Luka di bagian yang sama juga dialami Dedi Edwar. Namun, tembakan tersebut tidak sampai mengakibatkan kematian baginya. ”Kondisinya kritis dan masih dirawat di RSUD Undata, Palu,” kata Sumarno.
Dedi, warga Lore, mengatakan terduga pelaku penembakan polisi itu menggunakan motor Yupiter warna merah dan berboncengan dengan kepala tertutup. Seorang anggota polisi yang terlibat pengejaran pelaku mengatakan, awalnya anggota Polsek Lore Utara melakukan razia kendaraan yang melewati Desa Sidoa, perbatasan Kabupaten Sigi dan Poso. Saat razia, pelaku dengan motor Yupiter warna merah dan RX King berboncengan hendak melintas.
‘’Ketika melihat ada polisi gelar razia, orang yang mengendarai motor Yupiter melepaskan tembakan rentetan ke arah anggota polisi,’’ ucapnya.
Usai melepas tembakan, dua motor Yupiter dan RX King langsung tancap gas melarikan diri melewati Desa Sidoa. Lalu masuk Desa Watumaeta, memutar ke arah kanan masuk Desa Wuasa, ibukota Kecamatan Lore Utara.
Menurut Dedi, polisi saat itu mau membalas menembak, tapi polisi mengurungkan niatnya akibat masyarakat setempat sudah berhamburan keluar rumah mendengar bunyi tembakan. Polisi saat itu mengejar para pelaku, namun kehilangan jejak di Desa Wuasa. (DARLIS)(TEMPO Interaktif)