Home

Nasional

Daerah

Sport

LifeStyle

Opini

Advetorial

SuratPembaca

Redaksi

majalahbuser.com - Magelang. Sesosok bayi perempuan ditemukan tak bernyawa dan penuh luka lebam di sungai Progo yang menjadi batas antara kecamatan Secang dan Windusari .

Diduga bayi malang tersebut sengaja dibuang oleh orangtuanya untuk menyembunyikan aib.  Warga Desa Kalijoso, Kecamatan Secang, gempar setelah mendengar berita tersebut.

Jum'at, 26 April 2013

Warga pun berdatangan ke lokasi untuk memastikan kondisi bayi yang malang itu.

Wahyuni (55), warga Dusun Bumirejo 1, Kelurahan Banjarsari, Windusari Kabupaten Magelang yang kali pertama menemukan bayi itu sekitar pukul 09.00. Saat itu ia sedang melakukan aktivitas sehari-harinya sebagai penambang batu.

"Saat menambang, tiba-tiba saya melihat ada sesuatu yang keli (hanyut). Awalnya saya mengira itu boneka. Eh, ketika benda itu semakin dekat, ternyata bayi yang sudah terlihat biru. Langsung saja saya teriak memanggil penambang lain," ujarnya di lokasi penemuan.

Salah satu teman Wahyuni yang juga menjadi penambang, Suwarto (26), warga Purwodadi mengambil mayat bayi itu dan menaruhnya di atas gethek (perahu) ban yang biasa digunakan menambang batu.

"Saya taruh saja bayi itu di ban. Lalu banyak warga yang berdatangan setelah mendengar ada penamuan bayi itu. Termasuk juga aparat desa, polisi, dan petugas kesehatan," paparnya

Dokter Puskesmas Secang, dr Benyamin menuturkan, kondisi bayi sudah kaku dan mulai membiru. Usia bayi diperkirakan 1-1,5 bulan, berat 3,5 kg, dengan panjang 48 cm dan ditengarai meninggal 1-2 jam sebelum penemuan.

"Dari pemeriksaan, kami melihat tidak ada bekas penganiayaan. Hanya ada memar di kepala dan punggung yang kemungkinan karena terbentur bebatuan yang ada di sungai. Kami menduga bayi ini meninggal dulu baru tercebur atau masuk ke sungai," jelasnya.

Sedangkan Kapolsek Secang, AKP Sukirman menyatakan akan menindaklanjuti penemuan bayi ini. "Kami akan selidiki kasus ini, termasuk mencari siapa orangtua dari bayi ini untuk kemudian akan bisa diketahui penyebab kematiannyanya" jelasnya, seusai meninjau lokasi kejadian.

Setelah diperiksa, jenazah bayi itu kemudian dimakamkan oleh warga dan perangkat Desa, di pemakaman desa setempat.

"Setidaknya sudah ada 4 kali penemuan mayat, baik bayi maupun yang sudah dewasa" kata Abdul Fiton (50) yang menjabat sebagai Sekretaris Desa Kalisojo. (hm/herlit)