Kediri - majalahbuser.com, Pemkab Kediri kembali menunjukkan kepeduliannya terhadap pemerintahan desa. Kemarin (31/1), Bupati Haryanti menyerahkan dana hibah total Rp 110 juta untuk 11 desa di Kecamatan Ringinrejo. Dana hibah yang diserahkan di balai desa Jemekan tersebut untuk membantu realisasi proyek di tiap desa.

Bupati_Haryanti_disambut_dengan_hadrah_ketika_tiba_di_Balai_Desa_Jemekan”Saya harap bantuan ini bisa digunakan untuk kepentingan masyarakat yang mendesak, seperti perbaikan talut, jembatan dan prasarana desa lainnya,” kata Bupati Haryanti dalam sambutannya.

Dalam kesempatan tersebut, Bupati Haryanti juga mewanti-wanti para kades agar tidak melakukan penyimpangan dalam realisasi bantuan. Jangan sampai ada proyek yang sumber dananya dobel. Beliau juga meminta para kades untuk mencatat administrasi dengan tertib.

Di depan ratusan warga yang hadir, Bupati Haryanti mengajak warga untuk mengembangkan pertanian dan UKM. Beliau menawarkan ide untuk mengolah daun nanas yang selama ini dibuang untuk diolah menjadi serat dan bisa digunakan untuk bahan baku tekstil. Usaha pengolahan daun nanas ini bisa dilakukan oleh para ibu rumah tangga, sehingga bisa membantu meningkatkan perekonomian keluarga.

Untuk diketahui, pada tahun 2010 Kabupaten Kediri mendapatkan bantuan dana hibah dari pusat sebesar 2,4 milyar untuk 40 desa, dan untuk tahun 2011 meningkat menjadi 5 milyar karena berhasil menyalurkan bantuan secara tepat dan bisa menyelesaikan laporan tercepat se Jawa Timur.

Sementara itu, Camat Ringinrejo Puji Purnomo yang hadir pada acara pemberian dana hibah kemarin mengungkapkan kegembiraanya atas bantuan yang diterima sejumlah desa di wilayahnya. Dia mengucapkan terima kasih pada Bupati Haryanti yang telah memberikan bantuan dana hibah.

Pemberian dana hibah tersebut tak lepas dari visi dan misi Bupati Haryanti yang ingin mewujudkan terwujudnya masyarakat Kabupaten Kediri yang beriman dan bertaqwa kepada Tuhan Yang Maha Esa, cerdas, sehat, mandiri, tenteram dan sejahtera yang berbasis pada lima sektor utama pembangunan yaitu : pendidikan, kesehatan, pertanian, perindustrian-perdagangan dan pariwisata yang didukung oleh penyelenggaraan pemerintahan yang professional. [mabrur/adv]

ket foto :

Berjalan lebih dari setahun, drama kasus Bibit-Chandra akhirnya Senin (25/10) menuju titik akhir. Kejaksaan memilih opsi pengesampingan (deponering) perkara ini. Dengan diambilnya keputusan deponeering ini, dua pemimpin Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) Bibit Samad Rianto dan Chandra M Hamzah, kini secara legal nasibnya terkatung-katung.

Seluruh keperkasaan dan kewibawaan hukum Republik Indonesia mulai hari ini harus memaklumatkan kepada dunia bahwa hukum telah mati. Mati karena dipaksa bersujud dan menyembah kepada superman mahaperkasa bernama Gayus Tambunan.

Home

Nasional

Daerah

Sport

LifeStyle

Opini

Advetorial

SuratPembaca

Redaksi