Redaksi Iklan Pemasaran : Komplek Ruko Stadion Brawijaya Jl. Ahmad Yani D-6 Kediri
Telp.(0354)-7000500 Fax. 0354 – 692543 E-mail : redaksi@majalahbuser.com
copyright . 2011 @ majalahbuser.com
Redaksi Iklan Pemasaran : Komplek Ruko Stadion Brawijaya Jl. Ahmad Yani D-6 Kediri
Telp.(0354)-7000500 Fax. 0354 – 692543 E-mail : redaksi@majalahbuser.com
copyright . 2011 @ majalahbuser.com
Sidoarjo - Aksi massa korban lumpur Lapindo mulai tidak terkendali. Warga tidak hanya melakukan blokir jalan, mereka juga merusak fasilitas umum.
Di depan Rumah Sakit Gasum Porong, warga merusakkan pembatas jalan. Fasilitas umum yang terbuat dari batako itu dipecahi. Pecahannya di sebar berserakan di kanan kiri dan tengah jalan.
Jum'at, 27 Mei 2011
5 Tahun Bencana Lumpur Lapindo
Pendemo Mulai Rusak Fasilitas Umum
"Ini agar pengendara tidak bisa lewat. Kami ingin pemerintah memenuhi tuntutan kami. Sudah 4 tahun kami terkena dampak lumpur panas. Mengapa kami tidak mendapat ganti rugi. Harusnya, kami diperlakukan sama dengan korban lainnyak," ujar salah satu warga yang tidak mau disebutkan namanya, Kamis (26/5/2011).
Mengetahui aksi pengrusakan itu, sejumlah polisi tidak melakukan tindakan. Aparat hanya melihat dari jauh. Beberapa polisi saat ini lebih berkonsentrasi untuk menjaga agar tidak terjadi kericuhan.
Sementara itu, ketua RT maupun ketua RW yang ikut berdemo juga terlihat melakukan negosiasi dengan pihak aparat kepolisian. Hingga saat ini, negosiasi masih alot dan tidak ditemukan titik temu.
Sekadar diketahui, lebih dari seribu warga dari 45 RT melakukan aksi unjukrasa menjelang 5 tahun bencana lumpur Lapindo. Mereka terdiri dari warga desa Mindi, Pamotan, Besuki Timur. Warga menuntut wilayahnya masuk peta terdampak yang bakal mendapat ganti rugi.
[isa/but](beritajatim.com)