Data yang didapat dari Direktorat Lalu Lintas (Ditlantas) Polda Jatim, pada tahun 2009 bus Sumber Kencono mengalami 31 kasus kecelakaan, dan mengakibatkan 17 orang meninggal dunia, 20 orang luka berat dan 35 luka ringan.
Terdiri dari kecelakaan di Sidoarjo sebanyak 4 kejadian dan mengakibatkan 4 orang meninggal dunia dan 1 orang luka berat. Di wilayah Jombang sebanyak 2 kejadian dan menimbulkan 1 orang meninggal dunia dan 1 orang luka ringan. Ngawi sebanyak 14 kejadian dengan korban meninggal dunia 9 orang, luka berat 16 orang dan 21 orang luka ringan. Nganjuk sebanyak 7 kejadian yang mengakibatkan 2 orang luka berat dan 11 orang luka ringan serta Madiun sebanyak 4 kejadian dengan korban 3 orang meninggal dunia, 1 orang luka berat dan 2 orang luka ringan.
Tahun 2010 sebanyak 31 kecelakaan dan menimbulkan 19 orang meninggal dunia, 16 orang luka berat dan 22 orang luka ringan. Kecelakaan itu terjadi di wilayah Sidoarjo sebanyak 5 kejadian yang mengakibatkan 8 orang meninggal dunia dan 2 orang luka ringan.
Di Mojokerto sebanyak 4 kejadian dan mengakibatkan 2 orang meninggal dunia, 6 orang luka berat dan 9 orang luka ringan. Jombang sebanyak 4 kejadian dan menimbulkan 4 orang meninggal dunia dan 3 orang luka ringan. Ngawi sebanyak 10 kejadian dan menimbulkan 3 orang meninggal dunia, 6 orang luka berat dan 6 luka ringan. Nganjuk sebanyak 2 kejadian menimbulkan 2 orang korban luka berat serta Madiun sebanyak 6 kejadian dan mengakibatkan 2 orang meninggal dunia, 2 orang luka berat serta 2 orang luka ringan.
Sedangkan mulai Januari hingga September 2011, sebanyak 14 kecelakaan yang mengakibatkan 37 orang meninggal dunia, 6 orang luka berat dan 15 orang luka ringan.
Terdiri dari di wilayah Sidoarjo sebanyak 1 kejadian namun tidak menimbulkan korban jiwa. Jombang sebanyak 3 kecelakaan dan menimbulkan 1 orang meninggal dunia. Ngawi sebanyak 2 kejadian menimbulkan 1 orang meninggal dunia, 2 orang luka berat serta 2 orang luka ringan. Nganjuk sebanyak 2 kejadian menimbulkan 1 orang meninggal dunia dan 1 orang luka ringan. Madiun sebanyak 3 kecelakaan dan mengakibatkan 13 orang meninggal dunia dan 3 orang luka ringan. Serta Mojokerto sebanyak 3 kecelakaan, termasuk kecelakaan di KM 51 By Pass Mojokerto, yang mengakibatkan 21 orang meninggal dunia serta luka berat 3 orang dan luka ringan 9 orang.
Namun, polisi menilai setelah dilakukan audit pada tahun lalu, PO Bus Sumber Kencono mulai ada perubahan perbaikan di tingkat manajemen maupun kelengkapan pada armada bus.
"Pasca diaudit, Sumber Kencono sudah berubah baik. Juga dilengkapi dengan GPS, dan kecepatannya juga bisa terpantau," kata Dirlantas Polda Jatim Kombes Pol Sam Budigusdian kepada wartawan di mapolda, Jalan Ahmad Yani, Senin (12/9/2011), sambil menambahkan bahwa tim asistensi tidak hanya dari kepolisian, tapi juga dari dishub, maupun dinas PU.
"Dengan perbaikan manajemen, sudah berapa keuntungan yang didapat dari kerusakan yang ditimbulkan," terangnya.
Sam berharap, untuk mengurangi angka kecelakaan yang melibatkan bus, instasi terkait seperti Ditjen Perhubungan Darat Kementerian Perhubungan yang mengeluarkan trayek bus antar provinsi perlu dirubah, agar tidak terjadi saling mendahului antar bus antar perusahaan otobus (PO).
"Sistem itu sangat berpengaruh. Harusnya bisa dibagi mana jam gemuk (banyak penumpang) dan mana yang tidak, biar di jalan tidak saliung saling-menyalip," jelasnya. (bdh/bdh) (detikSurabaya)