Foto: penutupan KKN Universitas Kahuripan Kediri oleh mbak Dewi, Selasa, 3/9. (dok. Pemkab Kediri).  

Kediri – majalahbuser.com, Wakil Bupati Kediri, Dewi Mariya Ulfa, menghadiri acara penutupan KKN Universitas Kahuripan Kediri di Desa Nanggungan, Kecamatan Kayen Kidul. Pemulangan 71 mahasiswa dari pelbagai fakultas tersebut ditandai dengan pelepasan kartu peserta KKN oleh mbak Dewi, Selasa (3/9/2024).

Wakil Bupati Kediri Dewi Mariya Ulfa dalam sambutannya sangat mengapresiasi Kuliah Keja Nyata (KKN) yang telah dilaksanakan oleh para mahasiswa Universitas Kahuripan. Dimana rekan mahasiswa telah memberikan pengabdian yang luar biasa kepada masyarakat.

“Semoga pengabdian dibidang kesehatan, pedidikan, bidang UMKM, IT manfaatnya dapat dirasakan oleh masyarakat desa Nanggungan,” harapnya.

Mbak Dewi menambahkan, Alhamdulillah respon dari warga desa juga sangat luar biasa, mereka sangat antusias menerima ilmu baru dari para mahasiswa. Apalagi perangkat desa juga sangat mendukung kegiatan-kegiatan selama KKN berlangsung.

“Terimakasih kepada semua pihak, kegiatan KKN berjalan dengan baik dan lancar. Dengan sinergi yang telah terjalin, inovasi yang telah tercipta akan dapat lebih dikembangkan dan disempurnakan”, ungkapnya.

“Mari kita jaga komunikasi dan sinergi tetap terjalin dengan baik, agar pembangunan didesa-desa semakin maju dan berkembang. Sehingga pengembangan dan peningkatan potensi desa yang merupakan salah satu program prioritas Mas Bupati Hanindhito Himawan Pramana dapat segera terwujud,” pungkasnya.

Pada kesempatan tersebut  Rektor Universitas Kahuripan Kediri, Harry Sugara, mengungkapkan bahwa KKN tahun ini lebih siap dan tertata dengan bagus, karena pihak desa sangat terbuka terkait kendala dan permasalahan yang ada.

Kemudian saya menekankan kepada para mahasiswa KKN untuk lebih mendalami serta mencari solusi pemecahan setiap masalah yang ada di masyarakat.

“Mahasiswa KKN harus mampu berinovasi menciptakan produk untuk mendukung peningkatan ekonomi dan kesejahteraan masyarakat desa ini dengan mengedepankan potensi asli desa yang dimiliki,” terangnya.

Harry mengimbuhi, kendati cukup singkat namun KKN ini terasa berkesan. Dimana hanya dalam waktu satu bulan para mahasiswa telah berhasil menciptakan inovasi sebagai upaya ikut serta dalam pembangunan desa.

” Sebagai contoh, pada fakultas pertanian dan peternakan mampu menciptakan produk olahan buah bengkoang menjadi keripik, selai bahkan sambal bengkoang. Sedangkan pada fakultas teknik membatu dalam hal digital marketing pembuatan website serta media sosial untuk mempromosikan potensi desa Nanggungan,” pungkas Harry. (adv).

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Tentang Kami | Pedoman Media Ciber | Disclaimer