Jakarta – Gunung Marapi di Sumatera Barat mengalami erupsi. Akibatnya, beberapa wilayah di sekitar Gunung Marapi tersebut dilanda hujan abu vulkanik.
Berdasarkan informasi dari Basarnas, ada 75 pendaki saat Gunung Marapi erupsi. Sebanyak 11 pendaki ditemukan meninggal dunia. Berikut informasi selengkapnya.
Gunung Marapi di wilayah Kabupaten Agam dan Kabupaten Tanah Datar, Sumatera Barat (Sumbar) erupsi pada Minggu (3/12/2023) pukul 14.54 WIB. Pusat Vulkanologi dan Mitigasi Bencana Geologi (PVMBG) menyebut tinggi kolom abu teramati mencapai ± 3.000 m di atas puncak (5.891 m di atas permukaan laut).
“Kolom abu teramati berwarna kelabu dengan intensitas tebal condong ke arah timur. Erupsi ini terekam di seismogram dengan amplitudo maksimum 30 mm dan durasi sementara ini ± 4 menit 41 detik,” tulis Kepala PVMBG Badan Geologi Hendra Gunawan dalam keterangannya, seperti dilansir detikJabar, Minggu (3/12/2023).
14 Kecamatan Dilanda Hujan Abu Vulkanik
Erupsi Gunung Marapi berdampak pada sejumlah wilayah. Ada 14 kecamatan di sekitar Gunung Marapi yang terkena hujan abu vulkanik, yaitu:
- Kecamatan Canduang
- Kecamatan Sungai Pua
- Kecamatan Ampek Angkek
- Kecamatan Malalak
- Kecamatan Banuhampu
- Kecamatan Tilatang Kamang
- Kecamatan Baso
- Kecamatan Tanjung Raya
- Kecamatan Lubuk Basung
- Kecamatan Ampek Koto
- Kecamatan Matur
- Kecamatan Tanjung Mutiara
- Kecamatan Palembayan
- Kecamatan Kamang Magek.
Ada 75 Pendaki, 49 Dievakuasi
Ada 75 pendaki di sekitar Gunung Marapi di Sumatera Barat saat erupsi terjadi. Hal tersebut berdasarkan data yang disampaikan oleh Basarnas per Senin (4/12/2023) pukul 07.10 WIB.
“Jumlah survivor saat ini sudah mencapai 75 orang yang sudah terdata di posko,” kata Kepala Basarnas Padang, Abdul Malik, Senin (4/12/2023).
Dari 75 pendaki, 49 orang berhasil dievakuasi. Mereka dalam kondisi selamat, sebagian sudah kembali ke rumah dan dirawat di rumah sakit.
“49 sudah terevakuasi dengan selamat, sebagian sudah kembali ke rumah, sebagian di dua rumah sakit yaitu di Padang Panjang dan di Bukittinggi,” ucapnya.
Berdasarkan data SAR Kota Padang 49 pendaki yang berhasil dievakuasi dan sudah turun ialah Iqbal, Jeni, Toni Alifian, Al Fajri, Selastri Anggini, Nur Rizki, Muhammad Suyudi, Shadam Romeigo, Adipatiawarman, Muhammad Alif, Lingga Duta Andrefa, Muhammad Faith Ewaldo, Elika Maharani, Dewi Anggraini dan Naomi Johana Simanjuntak.
Selanjutnya Sri Wahyuni, Banget Hasiholan Mare-Mare, Nolianus Hogejau, Lolita Veronica, Nabila Habibba Rabbi, Diyah Surya Purnama Sari, Noor Annisa Alsyarrina Putri Lubis, Didik Salahudin, Happy Nurafni, Irwan, Syaiful Anwar, Lili, Ahmad Albar, Edho Rustamsyah, Deswita, Kasih, Brima Danu, Ikhwanudin, Firnando Situmorang dan Widya Azhamul Fadilah Zain.
Kemudian, Rexy Wendesta, Irvanda Mulya, Bima Pratama Nasra, Tita Cahyani, Zulfadil Alzukri, Michael Ahmad Zofthi, Hendra, Rofid Alhakim, Rahmat Agus, Chandra Sahiloho, Lidia Fatmasari, Zhafirah Zahrim Febrina, Aditya Sukirno Putra, dan Muhammad Fadli.
3 Pendaki Selamat, 11 Lainnya Tewas
Gunung Marapi di Sumatera Barat (Sumbar) erupsi. Kepala Kantor SAR Kota Padang, Abdul Malik mengatakan tiga pendaki lain ditemukan selamat dan 11 orang meninggal dunia.
“Pencarian hingga pukul 07.10 WIB tim gabungan berhasil menemukan tiga orang dalam keadaan selamat dan 11 orang meninggal dunia,” kata Abdul Malik di Padang seperti dilansir Antara, Senin (4/12/2023).
Saat ini, tim gabungan masih melakukan pencarian terhadap 12 pendaki yang belum diketahui keberadaannya. Adapun identitas 11 korban meninggal dunia masih dalam tahap pendataan oleh tim SAR Padang.
Jalur Pendakian Ditutup Sementara
Peristiwa erupsi terjadi di Gunung Marapi, Sumatera Barat (Sumbar). Balai Konservasi Sumber Daya Alama (BKSDA) Sumbar mengatakan jalur pendakian ke Gunung Marapi ditutup sementara.
“Saat ini Gunung Marapi waspada. Jadi kami menutup semua aktivitas ke Gunung Marapi. Baik kegiatan masyarakat ataupun pendaki,” ungkap Plh Kepala BKSDA Sumbar, Dian Indriati, dikutip dari detikSumut, Minggu (3/12/2023).
Ada 9 Kali Letusan
Sejumlah letusan terdengar dari Gunung Marapi di Sumbar yang mengalami erupsi. Pusat Vulkanologi dan Mitigasi Bencana Geologi (PVMBG) mencatat ada 9 kali letusan dari Gunung Marapi.
“Setidaknya ada 9 kali (secara instrumental). Hanya yang terlihat secara visual yang pertama saja karena gunung tertutup kabut,” kata Kepala PVMBG Badan Geologi Hendra Gunawan saat dihubungi, Minggu (3/12/2023).
“Tapi setelah yang pertama erupsi susulan, sangat kecil sekali energinya dan berangsur mengecil,” sambungnya. (kny/imk/detik)