Jakarta -Tim putra dan putri Indonesia keluar sebagai runner up di Thomas dan Uber Cup 2024. Perjuangan mereka disebut sudah luar biasa walaupun tidak berbuah gelar juara.
Penilaian itu disampaikan langsung oleh Kepala bidang Pembinaan Prestasi PBSI Ricky Soebagdja setibanya mereka di Tanah Air.
Ricky memang mendampingi secara langsung persiapan dan kesiapan tim selama perhelatan kejuaraan beregu putra dan beregu putri paling bergengsi di dunia itu.
Oleh karena itu cukup mengetahui persis perjuangan yang sudah dilakukan oleh Fajar Alfian dkk dan Apriyani Rahayu Cs menjelang dan selama Thomas-Uber 2024 pada 29 April hingga 5 Mei tersebut.
“Setelah lebih kurang 2 minggu kita berjuang di Chengdu, di China. Tim Thomas, Tim Uber, kami sama-sama tahu hasilnya di runner-up atau juara kedua. Tentunya ini juga sangat-sangat tidak mudah. Saya tahu persis bagaimana proses perjuangan mereka, Tim Uber, Tim Thomas yang begitu luar biasa,” kata Ricky kepada pewarta.
“Pada saat mulai kedatangan di sana, berlatih mereka di sana, siapapun yang diturunkan kemaren di sana memang sudah dicanangkan bahwa siapapun yang akan diturunkan harus siap. Dan keputusan pada saat diturunkan ini juga kesepakatan bersama. Yang saya apresiasi setinggi-tingginya terutama para atlet, tim Uber – tim Thomas, perjuangan yang begitu luar biasa.”
“Nah ini langkah yang sangat baik di mana memang terutama di Uber Cup melebihi target yang ditentukan, semifinal. Namun tim Uber bisa menunjukkan, mampu bermain lolos ke partai puncak di partai final yang melawan China, ini luar biasa, kami apresiasi,” lanjutnya.
“Dan Tim Thomas di final kalah oleh China. Ini juga menjadi satu pencapaian yang beberapa tahun kebelakangan ini juga memang masih belum bisa merebut kembali Piala Thomas,” ucap Ricky.
Bagaimana pun, beregu putri Indonesia terakhir kali mencapai final pada Uber Cup 2008. Saat itu, mereka juga kalah dari China 0-3 dan harus puas menempati peringkat kedua.
Sedangkan tim Thomas Indonesia, pencapaian final kali ini merupakan kali ketiga secara beruntun 2020, 2022, dan 2024. Bedanya pada Thomas 2020 mereka sukses menjadi juara setelah mengalahkan Denmark 3-0. Namun, Ricky tetap mengapresiasi hasil apapun itu.
“Sekali lagi perjuangannya juga saya tahu persis, tahu betul, sudah begitu luar biasa. Jatuh bangun di lapangan setelah bermain seperti apa dan lain sebagainya ini juga begitu luar biasa. Jadi saya sekali lagi, sekalipun belum bisa merebut kembali Piala Thomas ataupun Piala Uber, tetapi perjuangannya mereka saya akui ini begitu luar biasa,” ucapnya.
Ricky tak lupa mengapresiasi dukungan yang diberikan oleh pelatih, ofisial, dan tim pendukung yang cukup solid selama berada di Chengdu, China.
“Saya selaku team manager sekali lagi berterima kasih atas kebersamaan selama di Chengdu, tentunya bagi seluruh tim, pemain, pelatih, official. Dan untuk PBSI juga ini saya rasa langkah yang sangat baik ataupun pencapaian-pencapaian yang perjuangan para pemain ini juga yang sangat luar biasa,” tuturnya. (mcy/krs/detik).