Jakarta – Lembaga Survei Indonesia (LSI) mengeluarkan rilis kepercayaan publik terhadap lembaga negara. Hasilnya, TNI lembaga paling dipercaya publik, diikuti Presiden dan Kejagung.
Survei digelar pada 31 Maret hingga 4 April 2023 dengan melibatkan 1.229 responden berusia 17 tahun ke atas. Survei dilakukan dengan metode wawancara lewat telepon dengan sample yang diambil secara acak. Adapun Margin of error survei diperkirakan ±2,9% dengan tingkat kepercayaan 95%.
Para responden pun ditanyakan ‘Tolong sebutkan tingkat kepercayaan Ibu/Bapak terhadap masing-masing lembaga berikut? Apakah sangat percaya, cukup percaya, kurang percaya, atau tidak percaya sama sekali?’. Hasilnya, lembaga TNI berada di peringkat pertama, diikuti Presiden, Kejaksaan Agung dan yang terendah yakni partai politik.
“Belum berubah masih TNI dan Presiden yang paling teratas. Baru kemudian diikuti kejaksaan,” kata peneliti LSI Djayadi Hanan, saat memaparkan hasil survei secara online, Minggu (9/4/2023).
Berikut ini hasil survei tingkat kepercayaan publik terhadap lembaga:
- TNI 91%
- Presiden 84%
- Kejagung 78%
- Pengadilan 68%
- Media massa 66%
- KPK 64%
- Kepolisian 63%
- DPR 52%
- Parpol 50%
Adapun tren kepercayaan publik terhadap lembaga hukum secara umum mengalami peningkatan. Kepolisian yang pada Januari 2023 terpuruk di tingkat 52 persen, meningkat menjadi 63 di April 2023. Begitu juga pengadilan yang pada Januari 2023 di angka 58 persen meningkat menjadi 68 persen.
Sementara itu, untuk Kejagung tren kepercayaan relatif stabil. Pada Januari 2023, kepercayaan publik kepada Kejagung tercatat berada di 60 persen, lalu pada April 2023 di angka 68 persen.
Adapun yang sedikit mengalami penurunan adalah KPK. Pada Januari 2023 kepercayaan di 54 persen. Lalu naik pada Februari menjadi 68 persen, tapi kemudian turun di April menjadi 64 persen.
“Dibanding Februari ada penurunan walaupun tidak signifikan adalah KPK. Tapi yang mengalami kenaikan cukup signifikan adalah Kepolisian, dari 61 persen ke 63 persen. Lalu ada Kejaksaan Agung” kata Djayadi Hanan.
Kemudian, mengenai kepercayaan berdasar demogafi, menurut Hanan, yang memiliki pola adalah kepercayaan terhadap polisi. Misalnya, kata dia, dari segi pendidikan.
“Semakin tinggi tingkat pendidikan maka semakin turun kepercayaannya. Begitu juga semakin tinggi tingkat pendapatan, maka semakin menurun kepercayaan terhadap kepolisian,” kata Djayadi. (maa/maa/detik)