Peta Israel (google maps)

MAJALAHBUSER.com – Israel merupakan negara kecil di Timur Tengah yang berbatasan dengan Mesir, Yordania, Lebanon, dan Suriah.

Saat ini, populasi di Israel mencapai lebih dari 9 juta orang yang kebanyakan adalah kaum Yahudi.

Israel memproklamasikan kemerdekaannya pada 14 Mei 1988. Namun, salah satu negara yang memilih untuk tidak menjalin hubungan diplomatik dengan Israel adalah Indonesia.

Sebab, Indonesia mendukung penuh kemerdekaan Palestina yang berperang dengan Israel selama 75 tahun terhitung sampai saat ini. Lantas, bagaimana sejarah dan asal-usul Israel?

Sejarah Israel

Menurut sejarah, Israel pertama kali muncul menjelang akhir abad ke-13 SM yang tertulis di dalam Prasasti Merneptah Mesir, yang merujuk pada satu wilayah yang disebut Kan’an atau Kanaan.

Beberapa abad setelahnya, ada dua kerajaan yang bersaudara, yaitu Israel dan Yehuda. Sekitar 1000 SM, wilayah Kanaan dipimpin oleh Raja Daud.

Lalu, pada 970-931 SM, kedudukan Raja Daud digantikan oleh putranya, Raja Solomon atau dalam Islam adalah Sulaiman. Ketika dipimpin Sulaiman, ia membangun kuil suci pertama di Yerusalem Kuno.

Kemudian, pada 931 SM, wilayah Kanaan dibagi menjadi dua kerajaan, yakni Israel di utara dan Yehuda di selatan.

Seiring berjalannya waktu, sekitar 722 SM, Kerajaan Israel berhasil ditaklukkan oleh Kerajaan Asyur yang berpusat di wilayah yang saat ini disebut Irak.

Kurang lebih satu abad setelahnya, Kerajaan Yehuda digulingkan oleh bangsa Babilonia.

Bangsa Babilonia kemudian menjarah ibu kotanya, Yerusalem, di mana kuil suci Yahudi dihancurkan dan banyak penduduk Yehuda diasingkan ke Babilonia.

Setelah sekitar 50 tahun diasingkan, wilayah bekas Kerajaan Yehuda dijadikan sebagai pusat Yudaisme selama kurang lebih 7 abad. Kuil suci Yahudi sempat dibangun kembali, tetapi dihancurkan lagi pada 70 M oleh orang Romawi.

Asal-usul bangsa Israel

Menurut kitab suci, Israel memiliki 12 suku. Sebanyak 12 suku itu diambil dari nama-nama 12 putra Yakub, yaitu:

  1. Ruben
  2. Simeon
  3. Levi
  4. Yehuda
  5. Dan
  6. Naphtali
  7. Gad
  8. Asher
  9. Issachar
  10. Zebulon
  11. Yusuf
  12. Benjamin

Namun, saat ini, Israel hanya memiliki dua suku, yaitu Yehuda dan Benjamin.

Sementara itu, 10 suku lainnya telah membentuk Kerajaan Israel di utara pada 930 SM. Adapun Yehuda dan Benjamin mendirikan Kerajaan Yehuda di selatan.

Akan tetapi, pada 721 SM, Kerajaan Utara ditaklukkan oleh orang-orang Asyur.

Hal ini yang kemudian membuat 10 suku lainnya secara bertahap terasimilasi bersama bangsa lain dan perlahan-lahan menghilang.

Beda dengan suku Yehuda dan Benjamin yang masih dapat ditemukan, atau yang sekarang disebut sebagai orang Yahudi.

Hal ini terjadi karena mereka diizinkan untuk kembali ke tanah air setelah Pembuangan Babilonia pada 586 SM.

Berasal dari Kanaan

Ada versi lain yang menyebutkan bahwa leluhur Israel sebenarnya sama dengan Palestina, yaitu orang-orang Kan’an atau Kanaan.

Menurut hasil studi dari ahli imunologi dari Spanyol, Antonio Arnaiz-Villena menyebutkan orang-orang Kanaan hidup di daerah yang sekarang diklaim sebagai Palestina dan Israel pada 3.000 tahun lalu.

Dalam perjalanannya, leluhur mereka, orang-orang Kanaan, berbaur dengan wilayah lain, yaitu Mesir, Mesopotamia, dan orang-orang Anatolia.

Teori asal-usul bangsa Israel

Ada beberapa teori yang menjelaskan mengenai asal-usul bangsa Israel atau Yahudi Kuno.

Beberapa ahli sejarah yang meneliti tentang Israel menyatakan bahwa bangsa Israel berasal dari masyarakat nomaden (berpindah-pindah tempat) yang sudah terbebas dari perbudakan Firaun.

Profesor bidang studi alkitab di Universitas Eastern Kent Sparks berpendapat bahwa kata Israel muncul dalam Prasasti Merneptah.

Konon, Firaun menyatakan bahwa dirinya sudah berhasil mengalahkan benih-benih Israel. Saat itu, Israel baru dipandang sebagai orang asing, bukan sebagai bangsa atau wilayah.

Teori tersebut hampir sejalan dengan teori asal-usul Israel Kuno yang tertuang dalam kitab suci.

Dalam kitab suci dijelaskan bahwa bangsa Israel berasal dari Keturunan Yakub/Israel. (kompas)

Referensi:  Elliani, Charista. (2023). Kemandirian Pengadilan dalam Pusaran Konflik Politik. Semarang: Universitas Katolik Soegijapranata.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Tentang Kami | Pedoman Media Ciber | Disclaimer