
Kediri – Belakangan ini pertamina kebanjiran aduan masyarakat usai diduga Pertalite sebagai sumber rusaknya motor mereka.
Terlihat dari keluhan netizen di media sosial, banyak yang mengeluhkan laju kendaraannya mendadak brebet (tersendat), bahkan mogok hingga harus dibawa ke bengkel usai mengisi BBM jenis Pertalite di beberapa wilayah Jawa Timur (Jatim).
Tak hanya itu, keluhan lainnya juga muncul seperti, hilang tenaga, hingga sulit distarter.
Seperti diposting oleh akun facebook Jtv_Tulungagung https://www.facebook.com/share/v/182sgK4aEe/ yang sudah dilihat oleh 4,8rb penjunjung.
Cek Fakta
Pj Corporate Secretary Pertamina Patra Niaga Roberth MV Dumatubun menjelaskan bahwa munculnya dua lapisan cairan tidak menandakan adanya etanol.
Menurutnya, Pertalite merupakan bensin hasil pencampuran komponen hidrokarbon dari kilang (gasoline base), bukan dari bioetanol. Kandungan ini dapat dibuktikan melalui pengujian laboratorium resmi.
Secara ilmiah, bensin bersifat nonpolar dan tidak bisa bercampur dengan air yang bersifat polar.
Lapisan bawah yang terlihat setelah dikocok adalah air yang mungkin mengandung sedikit komponen bensin dengan sifat lebih polar, sementara lapisan atas adalah bensin. Fenomena ini, kata Roberth, wajar terjadi pada semua jenis bensin di dunia.
PT Pertamina Patra Niaga menegaskan bahwa bahan bakar jenis Pertalite (RON 90) yang dijual di seluruh SPBU tidak mengandung tambahan etanol.
Informasi resmi mengenai produk dan layanan Pertamina dapat diakses melalui situs www.pertaminapatraniaga.com, akun media sosial resmi @pertaminapatraniaga, atau menghubungi Pertamina Call Center 135.
Pertamina Buka Suara Soal Motor Brebet
Atas permasalahan yang beredar di media sosial itu, Pertamina Patra Niaga turut buka suara.
Kali ini disampaikan oleh Area Manager Communication, Relations & CSR Pertamina Patra Niaga Regional Jatimbalinus, Ahad Rahedi.
Pihaknya menyebut bahwa seluruh proses distribusi BBM Pertamina, termasuk Pertalite telah dilaksanakan sesuai Standar Operasional Prosedur (SOP) yang berlaku.
Pertamina Patra Niaga, memastikan telah melaksanakan SOP mengenai pemeriksaan mutu produk melalui pengujian laboratorium sebelum disalurkan kepada masyarakat sesuai regulasi yang berlaku.
Atas kasus ini, Pertamina Patra Niaga berjanji segera melakukan pemeriksaan laboratorium terhadap sampel produk Pertalite yang telah diambil dari beberapa SPBU.
Hal ini dilakukan demi memastikan kualitas dan kesesuaian spesifikasi produk.
Seperti diketahui banyak laporan dari masyarakat yang diunggah di medsos hingga dilaporkan melalui call center 135 soal produk dari SPBU yakni Pertalite yang dinilai bermasalah dan jadi biang kerusakan motor.
“Sampel produk dari SPBU yang ramai disampaikan via medsos juga sudah kami ambil untuk dikirimkan ke lab untuk pengujian lanjutan,” ujarnya.
“Untuk laporan yang masuk sejauh ini hasil monitoring via medsos, namun untuk kelengkapan pendataan kami mengimbau agar masyarakat juga menyampaikan laporan melalui call center 135,” kata Ahad. (Bsr1/JPRadarKediri)