Pemateri dari Dinas Perhubungan Kabupaten Kediri, Surani pada Sosialisasi dan Pembinaan PKL di SLG, Senin, 8/12/2025 siang. (Foto: priyanto/majalahbuser.com)

Kediri – majalahbuser.com, Pemerintah Kabupaten Kediri melalui Bagian Perekonomian menggelar Sosialisasi dan Pembinaan pedagang kaki lima (PKL) Simpang Lima Gumul (SLG) di sentra PKL (ikan hias), pada senin, 8/12/2025 siang.

Pada acara ini, Bagian Perekonomian Kabupaten Kediri menggandeng Dinas terkait dengan penataan PKL SLG yaitu, Dinas Perhubungan, Satuan Polisi Pamong Praja (Satpol-PP), Dinas Pariwisata dan Kebudayaan, Serta Polres Kediri.

Sedangkan undangan yang hadir pada acara tersebut adalah ratusan pedagang kaki lima yang tergabung dalam paguyuban PKL Mekar Senja, PKL Sumber Jaya, PKL Panjalu dan PKL Mainan.

Empat PKL tersebut lapaknya berada di depan Dinas Perhubungan dan Polsek Ngasem yang kerap menjadi tempat bermacam kegiatan Pemkab Kediri, sehingga keberadaanya perlu perhatian dan penataan istimewa.

Seperti dikatakan Surani, Kepala Bidang Pengendalian Operasional (Dalops) Dinas Perhubungan Kabupaten Kediri, pengelolaan parkir di kawasan SLG di depan kantornya menjadi perhatian khusus, karena lokasinya sering menjadi tempat kegiatan penting. Karenanya dia berharap para PKL bisa menyesuaikan dan taat dengan aturan (waktu jualan) yang telah disepakati bersama.

Surani juga menyinggung parkir kendaraan di tengah jalan yang sering mengganggu lalulintas di area tersebut, karenanya ia memohon kepada semua undangan yang hadir untuk menjadi perhatian demi kenyamanan bersama.

Di ujung paparannya, Surani berpesan agar para PKL pada malam Tahun Baru nanti bisa taat dengan kesepakatan bersama yaitu, PKL sudah berada di lokasi sebelum pukul 17.00 wib, karena setelah waktu tersebut jalan ditutup untuk kendaraan.

Pada sesi berikutnya, KBO Satbinmas Polres Kediri Ipda Juni Hartanto menyampaikan terkait tugasnya sebagai control sosial, penegakkan hukum, dan gangguan kamtibnas.

“Negara kita adalah Negara hukum yang mengatur kehidupan sosiial, makanya ada polisi, kalau gak ada polisi masyarakat bertindak sak karepe dewe, nggih mboten?,”paparnya dengan gaya santai yang dibumbui kalimat-kalimat lucu.

Pemateri dari Disparbud Kabupaten Kediri Husni Mubarok pada Sosialisasi dan Pembinaan PKL di SLG, Senin, 8/12/2025 siang. (Foto: priyanto/majalahbuser.com)

Pada kesempatan yang sama, Kepala Satpol PP Kabupaten Kediri Kaleb Untung Satrio Witjaksono menyampaikan tentang kewajiban dan larangan bagi PKL.

Yang menarik adalah ketika Kepala Satpol PP Kabupaten yang bertubuh gempal dan kekar tersebut menyampaikan bahwa, keberadaanya adalah hal yang paling disayang dan paling dibenci oleh masyarakat.

Ia menyebut, ketika Satpol PP menertibkan lapak PKL yang tidak taat dengan aturan, pihaknya mendapat bermacam tanggapan yang menyudutkan pihaknya, sebaliknya ketika Satpol PP berhasil memadamkan kebakaran, mengevakuasi kucing yang terperosok ke dalam sumur, mengevakuasi ular masuk ke pemukiman, tentu tersebut merupakan kenangan terbaik masyarakat terhadap Satpol PP, bahkan ia menyebut pernah membantu siswa ambil rapor mewakili orang tuanya.

“Sebenarnya saya ini hanya nolong panjenengan, mengambili gerobak yang belum diringkesi,”kata Kaleb sembari tertawa.

Sementara, Aditama Kepariwisataan dan Ekonomi Kreatif Ahli Muda Dinas Pariwisata dan Kebudayaan Kabupaten Kediri Husni Mubarok menerangkan, keberadaan Simpang Lima Gumul merupakan salah satu daya tarik bagi wisatawan yang berkunjung ke kediri.

Karenanya pihaknya berharap kepada PKL menjaga kenyamanan bersama diantara, berpakaian rapi, selalu beri sapa senyum kepada pengunjung, salam terima kasih, tenda rapi dan indah.

Husni juga berharap PKL meningkatkan daya tarik lapak, keseragaman harga dan meningkatkan strategi marketing termasuk menyediakan pembayaran dengan QRIS (Quick Response Code Indonesian Standard).

Di ujung acara Kepala Bagian (Kabag) Perekonomian Kabupaten Kediri Santoso, membawa kabar baik kepada PKL yang hadir dengan memberikan ilmu dan strategi pemasaran bagi pelaku UMKM untuk meningkatkan daya saing.

“Kami siap memberikan pelatihan, membantu desain dan cetak kemasan untuk meningkatkan daya saing, legalitas seperti IMB, Merk, BPOM dan lainnya,” Pungkasnya.

Acara diakhiri sesi Tanya-jawab dengan suasana kekeluargaan yang mesra.

Dan yang terindah adalah, para undangan yang hadir tidak hanya mendapat ilmu untuk mengembangkan usahanya, tetapi juga medapat berbagai contoh produk UMKM dari berbagai jenis, termasuk bermacam snack dengan kemasan indah dari Bagian Perekonomian selaku panitia penyelenggara. (pri/bsr1)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Tentang Kami | Pedoman Media Ciber | Disclaimer