Foto: Mengawali proyek P3-TGAI, Kades, Sekdes dan HIPPA Desa Bulupasar melakukan Kenduri (selamatan). Sabtu, 27/5/2023.

MAJALAHBUSER.com – Pemerintah melalui Direktorat Jenderal Sumber Daya Air, Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (Kemen PUPR) tahun ini menggelontorkan Rp2,34 triliun untuk Padat Karya Tunai (PKT) melalui Program Percepatan Peningkatan Tata Guna Air Irigasi (P3-TGAI).

Program P3TGAI ini berdasarkan Keputusan Menteri Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat Nomor: 396/KPTS/M/2023 Tanggal 27 Maret 2023 tentang Penetapan Daerah Irigasi Penerima Program Percepatan dan Peningkatan Tata Guna Air Irigasi Tahun Anggaran 2023.

Program ini menyasar 12.000 Perkumpulan Petani Pemakai Air (P3A) di seluruh Indonesia. Sedangkan di Balai Besar Wilayah Sungai (BBWS) Brantas menerima lokasi terbanyak yaitu 1.455 lokasi yang tersebar di 21 Kabupaten/Kota di Provinsi Jawa Timur.

“Dana ini sangat besar. Sehingga diharapkan mampu menggerakkan roda perekonomian masyarakat yang tersendat akibat dampak Covid-19,” papar Kepala Balai Besar Wilayah Sungai Brantas, Haeruddin C. Maddi, saat acara Sosialisasi Tingkat Balai, di Hotel Grand Dafam, Surabaya, Kamis, 6/4/2023.

P3-TGAI ini merupakan kegiatan PKT untuk membangun saluran tersier irigasi dengan luasan lahan yang diairi maksimal adalah 150 hektare. Dimana pelaksanaannya melibatkan masyarakat petani yang tergabung dalam Perkumpulan Petani Pemakai Air (P3A) atau Himpunan Petani Pemakai Air (HIPPA).

Menurutnya, Proyek ini tidak diperbolehkan untuk dikontraktualkan/dipihak ketigakan, dilaksanakan secara inklusif, partisipatif, gotong royong, transparan, efektif, swadaya, swakelola. Dan yang paling utama adalah semua kegiatan harus disepakati dalam musyawarah desa.

Dikatakannya pula, mengingat banyaknya dana yang dikeluarkan untuk kegiatan PKT,  maka dalam pelaksanaan kegiatan ini Kementerian PUPR di pusat mendapatkan pendampingan dari Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK).

“Diharapkan Program ini dapat dilaksanakan untuk memberikan pekerjaan sementara dan tambahan upah/pendapatan kepada masyarakat kurang mampu, menganggur dan setenggah penganggur di desa. Program ini juga diharapkan adanya keterlibatan perempuan untuk mendukung kesetaraan gender,” ujarnya.

Pantauan majalahbuser.com di lapangan, pelaksanaan salah satu proyek P3-TGAI yang berada di Desa Bulupasar Kecamatan Pagu Kabupaten Kediri menggambarkan betapa proyek tersebut sangat bermanfaat, bahkan secara ekonomi bisa dirasakan langsung bagi masyarakat setempat.

Ditemui di lokasi proyek P3-TGAI, Kades Bulupasar Agus Budi Suntoko mengatakan, proyek ini merupakan program pemberdayaan masyarakat, yang bersifat produktif dengan mengutamakan pemanfaatan sumber daya, tenaga kerja, dan teknologi lokal. Hal ini bertujuan untuk memberikan tambahan upah, meningkatkan daya beli dan harapannya dapat mengurangi kemiskinan.

Kades Agus berharap, pelaksanaan proyek yang dilaksanakan oleh HIPPA Desa Bulupasar ini nantinya dapat menciptakan kegiatan yang berdampak pada peningkatan pendapatan masyarakat desa, tanpa sepenuhnya menggantikan pekerjaan tetap dari penduduk tersebut.

“Sekali lagi atas nama masyarakat Desa Bulupasar, kami sampaikan terima kasih kepada pemerintah dan semua pihak atas terealisasinya proyek ini, semoga pelaksanaannya aman, lancar sesuai rencana dan bermanfaat untuk semuanya,” kata Kades Agus di lokasi proyek. Sabtu, 27/5/2023.

Di penghujung dialognya dengan majalahbuser.com, Kades Agus berpesan kepada masyarakat Desa Bulupasar agar tidak hanya menikmati proyek ini tetapi juga ikut merawatnya, sehingga proyek itu nanti bisa dinikmati oleh petani dalam jangka waktu yang lama. (pri/bsr1)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Tentang Kami | Pedoman Media Ciber | Disclaimer