Jakarta – Tim Kampanye Nasional (TKN) Prabowo-Gibran menyampaikan dugaan kecurangan surat suara di Tempat Pemungutan Surat Suara Luar Negeri (TPSLN) di Malaysia tercoblos pasangan nomor urut 3 Ganjar Pranowo-Mahfud Md. Begini sikap para paslon terkait kasus tersebut.
Dirangkum dari detikcom, Kamis (8/2/2024), soal dugaan kecurangan surat suara ini disampaikan Wakil Ketua TKN Habiburokhman. Dia mengatakan kondisi surat suara itu sudah tercoblos.
“Kami ingin menyampaikan ekspos terkait informasi yang menurut kami cukup meyakinkan, yaitu dugaan kecurangan yang sangat-sangat kasat mata terjadi di luar negeri ya, Malaysia, TPSLN Malaysia,” kata Habiburokhman kepada wartawan di Media Center TKN, Jalan Sriwijaya Nomor 16, Jakarta Selatan, Selasa (6/2) lalu.
Habiburokhman menunjukkan salah satu video tentang dugaan kecurangan tersebut. Dia menyebut video itu didapatkan dari salah satu warga.
Berdasarkan video tersebut, terlihat sejumlah orang membuka plastik yang berisikan surat suara. Dalam video tersebut, tampak mereka mencoblos surat suara tersebut di bagian gambar paslon nomor urut 3 Ganjar-Mahfud.
“Jadi kami mendapat informasi yang amat dipercaya bahwa soal dugaan adanya aktivitas pencoblosan sejumlah sekitar ribuan surat suara secara ilegal untuk pemilihan luar negeri di Malaysia, informasi tersebut disertai dengan bukti foto dan video yang menunjukkan sejumlah orang melakukan pencoblosan surat suara legislatif untuk partai dan caleg tertentu,” katanya.
TKN Kirim Tim Khusus
TKN Prabowo Subianto-Gibran Rakabuming mengatakan pihaknya akan mengirim tim khusus untuk mengusut dugaan kecurangan surat suara itu. Habiburokhman mengatakan langkah itu dilakukan secara paralel dengan pelaporan ke Bawaslu RI.
“Kami minta Bawaslu untuk menindaklanjuti masalah ini secara hukum dan kami pun akan membuat laporan resmi ke Bawaslu RI sore ini. dalam waktu dekat kemungkinan besok kami juga akan mengirimkan tim pencari fakta khusus ke Malaysia, Kuala Lumpur,” kata Habiburokhman.
Habiburokhman menjelaskan surat suara itu sudah kondisi tercoblos pada pasangan nomor urut 3 Ganjar-Mahfud. Dia menuding PPLN terlibat dalam dugaan kecurangan itu.
Ganjar Minta Bawaslu Periksa
Ganjar Pranowo menanggapi viral video dugaan kecurangan surat suara di TPSLN Malaysia yang sudah tercoblos gambar dirinya dan Mahfud Md. Ganjar meminta Bawaslu untuk memeriksa hal itu.
“Bawaslu segera menindaklanjuti,” kata Ganjar di De Tjolomadoe, Colomadu, Karanganyar, Jawa Tengah, Rabu (7/2).
Ganjar tak mengomentari lebih lanjut persoalan tersebut. Dia berharap Bawaslu turun tangan melakukan pemeriksaan.
“Periksa,” ujarnya.
Cak Imin Akan Komplain ke KPU
Cawapres nomor urut 1 Muhaimin Iskandar atau Cak Imin juga merespons itu. Cak Imin mengatakan Timnas AMIN belum mengambil langkah hukum terkait dugaan kecurangan tersebut.
“Kita belum mengambil langkah,” kata Cak Imin di Banyuwangi, Jawa Timur, Selasa (6/2) malam.
Cak Imin mengatakan pihaknya tengah menyiapkan tim. Dia menuturkan tim itu nantinya akan melakukan monitor dan memberikan komplain ke Bawaslu atau KPU terkait dugaan kecurangan tersebut.
“Tapi kita menyiapkan tim yang Insyaallaah segera akan kita gerakan yang sudah di sana, temen-temen dari Timnas yang ada di sana, termasuk perwakilan partai-partai yang ada di sana, kita akan terus monitor sekaligus kita akan komplain baik ke Bawaslu maupun ke KPU,” ucapnya.
KPU Akan Kirim Tim
Komisi Pemilihan Umum (KPU) RI buka suara terkait viral video dugaan kecurangan surat suara di Tempat Pemungutan Surat Suara Luar Negeri (TPSLN) di Malaysia yang sudah tercoblos. KPU akan mengirimkan tim untuk menelusuri kondisi tersebut.
“Kami akan mengirim tim untuk melakukan pendalaman terhadap semua informasi berkenaan dengan pelaksanaan pemungutan suara di Malaysia baik pemungutan suara pos maupun kotak suara keliling,” kata Ketua Divisi Teknis KPU RI Idham Holik kepada wartawan, Rabu (7/2).
Bawaslu Telusuri
Badan Pengawas Pemilu (Bawaslu) RI menelusuri dugaan kecurangan surat suara itu. Bawaslu saat ini masih mengecek kebenaran terkait kondisi tersebut.
“Iya sedang dalam penelusuran Panwaslu Kuala Lumpur. Sedang berproses,” kata Anggota Bawaslu RI Lolly Suhenty kepada wartawan, Rabu (7/2).
Lolly mengakui pihaknya memang kesulitan mengawasi distribusi surat suara metode pos. Lolly menyebut ketiadaan anggaran pun menjadi kendala tersebut. (whn/dhn/detik)