
Jakarta – Menteri Sosial (Mensos) Saifullah Yusuf atau Gus Ipul mengungkapkan ada data rekening penerima bantuan sosial (bansos) yang mengaku berprofesi sebagai anggota DPR, polisi, hingga pegawai BUMN.
Hal ini diperolehnya berdasarkan hasil koordinasi dengan Pusat Pelaporan dan Analisis Transaksi Keuangan (PPATK).
“Untuk mengetahui profil rekening penerima bansos kami atas izin presiden, melangkah dan bekerja sama dengan PPATK,” ucap Gus Ipul di Istana, Jakarta, Jumat (19/9/2025).
Gus Ipul pun akan menelusuri lebih jauh kebenaran data rekening penerima bansos tersebut.
“Juga ada penerima bansos yang mengaku saat membuat rekening itu sebagai anggota DPRD, anggota DPR, anggota TNI, anggota Polri,” ujar Mensos.
“Ada juga yang mengaku, mengaku ya ini belum tentu benar sekali lagi, yang mengaku sebagai dokter, pegawai BUMN dan lain sebagainya. Tentu kita lakukan penelusuran,” sambungnya.
Gus Ipul menerangkan, semua data rekening dengan profesi tersebut tidak akan diberikan akses menerima bansos.
“Sementara terhadap profesi-profesi tadi sekarang sudah kita lakukan dan insya Allah juga tidak akan bisa menerima bansos lagi,” kata dia.
Dari hasil kerja sama dengan PPATK, Kemensos juga menemukan lebih dari 600.000 penerima bansos terindikasi judi online (judol).
“Di sanalah kita menemukan lebih dari 600.000 penerima bansos yang terindikasi main judol,” ucap Mensos.
Terkait indikasi judol juga akan didalami oleh Kemensos.
Sebab, ada kemungkinan rekening mereka benar-benar dipakai bermain judol atau dimanfaatkan oleh orang lain.
“Maka itu kita melakukan usaha untuk melakukan ground check. Nanti hasilnya akan kita lihat pada triwulan keempat,” imbuh Gus Ipul.
Dia menambahkan, rekening yang terindikasi judol sudah tidak bisa menerima bansos lagi. Namun, menurutnya, ada pengecualian bagi masyarakat yang benar-benar membutuhkan seperti kategori desil 1 dan desil 2.
“Kecuali memang bagi mereka yang sangat-sangat membutuhkan itu pun harus melakukan reaktivasi, harus melakukan daftar ulang lewat desa, kelurahan, atau lewat aplikasi yang sudah kami siapkan bekerja sama dengan dinsos setempat,” jelasnya. (kompas)