Denpasar – Menteri Perhubungan (Menhub) Budi Karya Sumadi mengungkap penyebab kemacetan horor yang membuat turis jalan kaki ke bandara di Bali. Salah satu penyebabnya adalah meningkatnya pergerakan orang di Pulau Dewata.
Hal itu disampaikan Budi usai melakukan rapat koordinasi dengan Pj Gubernur Bali Sang Made Mahendra Jaya dan Kapolda Bali Irjen Ida Bagus Kd Putra Narendra serta jajaran Dishub dan otoritas Bandara I Gusti Ngurah Rai. Rapat digelar di kantor otoritas bandara udara wilayah IV, Bali, Minggu (31/12/2023).
“Apa yang kita identifikasi, memang ada satu kejadian yang luar biasa yang tidak biasanya terjadi karena volume pergerakan yang datang dan pergi pada hari itu relatif lebih rendah dari tanggal 23 (Desember). Tapi ada beberapa faktor, ada truk, tempat orang jualan dan sebagainya mengakibatkan pergerakan itu macet,” kata Budi seusai rapat.
Budi menuturkan Bali sebagai lokasi wisata di Indonesia yang banyak dituju wisatawan harus serius mempersiapkan transportasi yang layak dan nyaman. Budi mengatakan untuk mengatasi kemacetan di Bali jangka panjangnya akan dibangun LRT.
“Tapi apapun, kita mengambil hikmahnya bahwa Bali sebagai tempat showcase Indonesia pariwisata Indonesia kita harus serius mempersiapkan ini. Bahkan Pak Presiden sudah dalam 6 bulan ini intensif dua minggu yang lalu saya ke sini, bicara tentang LRT untuk kita segera bangun, Insyaallah tahun depan sudah diadakan ground breaking,” ujarnya.
Budi mengatakan saat ini Pemprov diminta untuk menyediakan shuttle bus di sepanjang Kuta, Legian, dan Cangu. Untuk tarif, Budi meminta Pemprov Bali berkoordinasi dengan pihak terkait menentukannya.
“Dan yang paling penting sekarang adalah jangka pendek, kalau bisa tanggal 2 (Januari) sudah ada. Jadi kami bicara Kemenhub dan Kadishub memiliki cukup banyak bus, jadi kita sudah setuju tadi membuat bus dengan tujuan Nusa Dua dan centre parking di Sunset Road dan juga bus yang keliling di sepanjang Kuta, Legian, Cangu,” tuturnya.
“Mengenai tarif, silakan dibahas. Saya minta Pak Gub dan Kapolda mengeksekusi itu dengan headway 15 menit. Penting juga dilakukan adalah sosialisasi. Saya minta kepada otoritas bandara tentu Kapolda dan Gubernur menginformasikan kepada masyarakat, kepada airline melalui socmed bahwa tanggal 2 itu kegiatan antar jemput bus shuttle sudah dijalankan dengan baik karena kita basisnya sudah available bagaimana tinggal kita laksanakan. AP Indonesia saya minta menetapkan titik-titiknya dan sebagainya. Berkaitan lainnya saya pikir komunikasi harus ditingkatkan, dan rencana jangka pendek menengah dan panjang tidak akan dilaksanakan tanpa koordinasi,” lanjutnya.
Sementara itu, Pj Gubernur Bali Sang Made Mahendra Jaya mengatakan selain adanya peningkatan pergerakan, ada banyak kegiatan masyarakat di akhir tahun. Sebab, diyakini masyarakat Bali bahwa kegiatan yang dilakukan di akhir tahun dinilai sebagai hari baik.
“Yang pertama adalah terjadi karena adanya peningkatan pergerakan orang dan barang pada waktu yang bersamaan, baik yang datang dan berangkat dari bandara kemudian orang-orang yang ingin berwisata ke tempat-tempat wisata termasuk rumah makan dan lain sebagainya. Kemudian kebetulan di Bali pada akhir tahun 2023 ini kalau orang Bali bilang dewasa ayu atau hari baik untuk melakukan berbagai kegiatan termasuk pada saat itu ada orang hajatan,” ucapnya.
“Jadi nikah orang berkunjung sehingga ada peningkatan orang dan barang pada waktu bersamaan. Di samping headline-nya ada kendaraan macet yang kemudian berkembang merembet mengganggu arus lalu lintas yang lain,” lanjutnya.
Diketahui kemacetan ‘horor’ terjadi di Jalan Bypass Ngurah Rai, Kabupaten Badung, Bali. Sejumlah turis terpaksa berjalan kaki menuju Bandara I Gusti Ngurah Rai demi mengejar penerbangan.
Kendaraan nyaris tidak bergerak sama sekali. Antrean kendaraan panjang terjadi dari arah Simpang Dewa Ruci, Kuta, maupun Simpang Jimbaran, Kuta Selatan, Jumat (29/12) sore.
Kepala Dishub Provinsi Bali I Gede Wayan Samsi Gunarta mengatakan pihaknya memprediksi kemacetan terjadi di beberapa titik destinasi wisata. Pihaknya memprediksi arus mudik libur tahun baru masih akan terjadi sampai 3 Januari 2024.
“Kami prediksikan menjelang tahun baru itu memang terjadi kemacetan di titik-titik daerah-daerah destinasi,” ujar Kepala Dishub Provinsi Bali I Gde Wayan Samsi Gunarta dilansir detikBali, Sabtu (30/12). (dek/lir/detik)