Foto: kirab budaya dari Balai Desa Sukorejo menuju Petilasan Calon Arang, Selasa (16/7). (dok. Pemkab Kediri).

Kediri – majalahbuser.com, Dalam rangka nguri-nguri budaya dan menyambut bulan suro dalam penanggalan jawa Pemerintah Desa Sukorejo Kecamatan Gurah menggelar kirab budaya dari Balai Desa Sukorejo menuju Petilasan Calon Arang, Selasa (16/7).

Kepala Desa Sukorejo Kecamatan Gurah, Supandi mengatakan acara kirab budaya ini sudah menjadi agenda tahunan, untuk tahun ini tahun ke-4.

“Kirab budaya tersebut merupakan agenda rutin setiap tahun, dalam arak-arakan tahun ini prosesi kirab para peserta memakai baju adat, dalam barisan membawa bendera merah putih, pusaka, serta dibarisan paling belakang ada 4 gunungan yang disebut sebagai gunungan kakung berisikan aneka hasil bumi serta 1 gunungan putri yang berisi tumpeng makanan,” jelasnya.

Kegiatan ini bentuk pelestarian kearifan lokal dari Desa Sukorejo. Arak-arakan ini diawali dengan pementasan drama tari Calon Arang di Balai Desa Sukorejo. Kemudian berjalan kaki menuju Situs Calon Arang yang berjarak kurang lebih 2 Km.

Antusias warga masyarakat sangat luar biasa menonton disepanjang jalan kirab budaya, sampai di area situs Calon Arang empat gunungan yang berisi hasil bumi menjadi rebutan warga sedangkan satu gunungan putri masuk ke situs untuk dilakukan prosesi ritual lalu dibagikan kepada undangan yang hadir, di akhir acara ada pementasan Tari Rangda di depan Situs Calon Arang.

Sebagai informasi Situs Calon Arang sendiri kental dengan cerita rakyat seorang ibu pada masa Raja Airlangga, pada abad ke-11. Calon Arang ini murka karena putrinya Ratna Manggali telah diingkari oleh Raja Airlangga. Raja tidak jadi menikahi putrinya, sehingga Calon Arang menjadi murka dan menebarkan penyakit melalui santet dan teluh.

Kepala Dinas Pariwisata dan Kebudayaan Kabupaten Kediri Adi Suwignyo melalui Ninik Yuniarsi sangat mengapresiasi kegiatan pelestarian budaya diadakan di Desa Sukorejo ini.

“Kami Pemerintah Kabupaten Kediri sangat mengapresiasi kirab budaya yang merupakan salah satu bentuk upaya melestarikan budaya  di Indonesia khususnya di Desa Sukorejo. Kegiatan seperti ini merupakan implementasi sesuai dengan undang – Undang No.5 Tahun 2017 tentang Pemajuan Kebudayaan yang membuktikan bahwa pemerintah memiliki perhatian khusus terhadap upaya-upaya peningkatan kebudayaan,” jelasnya.

Selain itu yang paling membanggakan yaitu Desa Sukorejo melibatkan banyak generasi muda dalam prosesi kirab budaya hari ini.

“Sebagaimana sesuai dengan tagline Kabupaten Kediri ‘Kediri Berbudaya’, kami berharap kegiatan ini akan terus berjalan dan semakin berkembang setiap tahunnya seiring dengan perkembangan zaman sehingga bisa diteruskan oleh generasi anak muda ke depannya,” pungkasnya. (adv).

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Tentang Kami | Pedoman Media Ciber | Disclaimer