Denpasar – Sebuah rumah mewah, diduga menjadi saksi bisu sepasang suami istri yang sudah lanjut usia meregang nyawa. Terletak di Jalan Gurita IV, Nomor. 6, Lingkungan Karya Darma, Kelurahan Sesetan, Denpasar Selatan.
Kabar duka pasutri ini adalah disebut mantan Bupati Jembrana Ida Bagus Ardana dan istrinya. Pihak Kepolisian diketahui telah memasang Garis Polisi di pintu gerbang, Kamis tengah malam (8/8/2024).
Sejumlah warga ditemui di kawasan lokasi kejadian, sekitar pukul 22.30, mengatakan bahwa kasak-kusuk tentang identitas jenazah yang ditemukan adalah mantan pimpinan pemerintahan di Jembrana.
“Katanya, yang meninggal itu mantan Bupati Jembrana Ida Bagus Ardana dan istrinya. Informasi yang beredar sudah sehari meninggal dan baru diketahui sore tadi,” ungkap Gus De warga setempat.
Ini diketahui ketika warga melihat, datang sejumlah anggota Polisi. Ada yang berpakaian dinas, dan juga berpakaian preman, sekitar pukul 19.30.
Karena itu, warga hanya bisa melihat dari kejauhan. Kemudian, datang beberapa keluarga diketahui masuk ke dalam kediaman, dengan pengawalan ketat.
Dikutip dari Radar Bali, kediaman tersebut dijaga polisi. Lalu, beberapa keluarga datang, diperbolehkan masuk, namun pintu kembali ditutup.
Kemudian, dua init Ambulans BPBD tiba sekitar pukul 23.00. Lalu jenazah dikeluarkan (dievakuasi) menggunakan dua ambulance BPBD sekitar pukul 23.30.
Sayangnya pihak keluarga, tidak berkomentar ketika diwawancarai awak media. Selanjutnya, pintu gerbang ditutup kembali, dan dipasang lagi garis polisi yang sempat dibuka untuk evakuasi jenazah.
Sementara itu, sumber petugas kepolisian yang ada di lokasi ikut menduga warga seperti pernyataan warga.
Bahwa yang meninggal diduga mantan Bupati Jembrana Ardana. Hasil identifikasi sementara, diperkirakan pasutri ini telah meninggal lebih satu hari sebelumnya karena kondisi sudah membusuk.
“Baru ditemukan sekitar 19.00 oleh saudara. Karena tak kunjung berdebar, sehingga di cek. Ternyata ditemukan meninggal dalam rumah kondisi pagar terkunci awalnya. Keduanya meninggal di kamar berbeda,” bisik sumber.
Dikatakan, untuk penyebab kematian masih diselidiki. Pihaknya akan memintai keterangan dari keluarga.
“Kami masih dalami soal penyebab kematian,” tutupnya.
Sementara itu Kepala Lingkungan Karya Dharma Putu Gede Igar Bramandita mengetahui peristiwa ini setelah dihubungi. Ia langsung mengecek dan didapati informasi bahwa orang yang pertama kali masuk untuk mengecek ke dalam rumah adalah menantu pasutri ini.
Dikatakan, setahunya rumah tersebut milik seorang bapak bernama Ardana. Katanya sang menantu terpaksa datang, loncat pagar dan memastikan keadaan keduanya karena beberapa hari belakangan tidak bisa dihubungi.
“Setahu warga terdekat, selama tiga hari belakangan, rumah sepi. Pintu tertutup dan sama sekali tidak ada aktivitas,” Pak De Bram ditemui di lokasi.
Lanjutnya, ketika sang menantu baru mengetuk pintu, ia mencium bau busuk. Karena curiga, dia menghubungi Pecalang, Babinsa, hingga Polsek Denpasar Selatan. Juga Kaling turut datang ke rumah tersebut.
Sembari menunggu polisi, ia dan warga sekitar membongkar kunci gerbang memakai gerinda. Kemudian, Bram bersama menantu korban masuk untuk mengecek.
Diketahui, jenazah Ardana diketahui tergeletak di bagian dapur dengan kondisi membusuk dan terlihat ada bercak darah.
Sementara, sang istri berada di dalam kamar yang terkunci. Tak berselang lama datang anak korban. Dan sang anak membuka jendela. Dilihat ibunya (korban) di dalam kamar.
Walaupun demikian, Kaling tidak mengetahui apakah korban selama ini sakit ataupun hal lain yang menjadi kemungkinan penyebab meninggal. Lebih lanjut, Bram membenarkan kabar bahwa korban yang meninggal diduga Mantan Bupati Jembrana periode 1980 sampai 1990.
“Biar tidak salah, silahkan konfirmasi sama polisi soal darah dan dugaan lain,” tutupnya. Hingga berita ini diterbitkan, belum ada pihak kompoten dari Polda Bali dan jajaran berika keterangan resmi. (radarbali).