
Cirebon – Dinas Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) Provinsi Jawa Barat menyebutkan insiden longsor di kawasan tambang Gunung Kuda Cirebon, Jabar, diduga disebabkan oleh kesalahan metode penambangan.
Kepala Dinas ESDM Jabar Bambang Tirto Yuliono di Cirebon, Jumat, mengatakan metode penambangan di Gunung Kuda seharusnya dilakukan dari atas secara terasering, bukan dari bawah seperti yang diterapkan selama ini.
Saat ini Tim gabungan TNI, Polri, BPBD, dan relawan akan memfokuskan pencarian terhadap delapan korban yang diduga masih tertimbun longsor di area tambang galian C Gunung Kuda Cirebon, Jawa Barat, pada Minggu (1/6) pagi.
Komandan Kodim 0620/Kabupaten Cirebon Letkol Inf Mukhammad Yusron di Cirebon, Sabtu, mengatakan operasi pencarian pada hari ketiga itu akan menyasar beberapa area yang diduga menjadi titik tertimbunnya para korban.
Ia menjelaskan, sebelum operasi dilanjutkan, tim gabungan akan melakukan asesmen lingkungan untuk mengetahui batasan-batasan area kerja.
Menurut dia, hal ini penting dilakukan demi kelancaran proses pencarian korban serta untuk keselamatan tim yang dikerahkan di lokasi.
“Arahan dari pimpinan jelas, dalam pencarian ini keselamatan tim harus diutamakan. Jangan sampai saat mengamankan korban, justru kita sendiri yang tidak aman,” katanya.
Rencananya, kata Yusron, tim akan memecah batu besar di sektor timur menggunakan alat khusus, asalkan langkah itu tidak menimbulkan longsor susulan.
“Kalau batu sudah dipecah, harapannya bisa didorong ke bawah bersama timbunan tanah, sehingga jenazah korban dapat ditemukan,” ujarnya.
Ia menyampaikan, instansi terkait di bidang pertambangan, juga dijadwalkan meninjau lokasi untuk mengevaluasi aktivitas tambang di Gunung Kuda yang berlangsung selama ini serta mencari tahu penyebab pasti dari kejadian longsor.
Sebelumnya, lanjut dia, tiga korban telah ditemukan dalam kondisi meninggal dunia di sektor timur, serta lokasinya berdekatan satu sama lain.
“Korban yang ditemukan tadi lokasinya saling berdekatan,” tuturnya.
Sementara itu, berdasarkan data dari BPBD Provinsi Jabar saat ini sudah ada 17 korban tewas yang berhasil dievakuasi usai insiden longsor di Gunung Kuda Cirebon.
Adapun korban yang masih dalam pencarian, identitasnya sebagai berikut:
- Muniah (45) asal Desa Cikeduk, Kecamatan Depok, Cirebon.
- Sudiono (51) asal Desa Girinata, Kecamatan Dukuputang, Cirebon.
- Tono bin Sudirman (57) asal Desa Cipanas, Kecamatan Dukuputang, Cirebon.
- Wahyu bin Aga (34) asal Desa Cipanas, Kecamatan Dukuputang, Cirebon.
- Nalo Sanjaya (53), asal Desa Kedongdong Kidul, Kecamatan Dukuputang, Cirebon.
- Dedi Setiadi (47), asal Desa Cikalahang, Kecamatan Dukuputang, Cirebon.
- Nurakman (51) asal Desa Girinata, Kecamatan Dukuputang, Cirebon.
- Puji Siswanto (50) asal Desa Leuwimunding, Kabupaten Majalengka. (ant).