Jakarta – Rocky Gerung dilaporkan ke polisi oleh banyak orang di pelbagai daerah karena ucapan Rocky dinilai telah menghina Presiden Joko Widodo (Jokowi). Rocky kemudian bersuara. Begini lima pernyataan Rocky.
Ucapan Rocky yang menyulut protes adalah ucapan yang memuat kata ‘bajingan tolol’. Dua kata itu bahkan sempat trending di Twitter. Demonstrasi-demonstrasi kelompok pendukung Jokowi digelar di banyak daerah.
Badan Reserse Kriminal (Bareskrim) menyebut ada 13 laporan terhadap Rocky di seumlah Polda, yakni 1 laporan di Bareskrim, 3 di Polda metro Jaya, 3 di Polda Sumatera Utara, 3 di Polda Kalimantan Timur, 3 di Polda Kalimantan Tengah, 1 ditujukan kepada Kapolri, dan 1 di Polda DIY.
Rocky menggelar jumpa pers di kawasan Jl Dr Kusumaatmadja, Menteng, Jakarta Pusat, Jumat (4/8/2023) siang. Berikut adalah lima pernyataannya:
1. Tak punya dendam ke Jokowi
Rocky Gerung mengaku tidak punya perasaan negatif secara pribadi terhadap Presiden Jokowi. Malahan, Rocky mengaku berteman dengan putra Jokowi. Dia juga pernah dimintai kritik oleh putra Jokowi dan dia memberikan kritik.
“Saya tidak punya dendam apa-apa dengan Pak Jokowi,” kata Rocky dalam konferensi pers.
Rocky juga mengaku diundang saat anak Jokowi menikah. Dia mengaku diundang VIP tapi tak bisa hadir.
2. Tak hina Jokowi sebagai individu
Ucapan Rocky dia sampaikan dari atas panggung kemudian menjadi viral di media sosial. Rocky mengaku tidak mengkritik Jokowi secara personal melainkan mengkritik Jokowi sebagai Presiden.
“Saya tidak mengkritik atau menghina Jokowi sebagai individu, tidak. Karena nggak ada urusan saya dengan Pak Jokowi. Karena itu saya kira Pak Jokowi juga mengerti itu yang menyebabkan Pak Jokowi tak mau melaporkan saya. Kan Pak Jokowi mengerti yang saya ucapkan itu kritik terhadap kedudukan publik dia, jabatan publik dia, poinnya di situ,” kata Jokowi.
3. Dihalangi PDIP
Usai berita dirinya diduga menghina Jokowi mengemuka, Rocky tetap menjalankan aktivitasnya. Dia berkeliling untuk menjadi pembicara, salah satunya ke Sleman, Yogyakarta. Rocky mengaku dihalangi bertemu 2 ribu mahasiswa di Yogyakarta oleh PDIP.
“Yang kemarin menggemparkan adalah di Jogja. Saya dihalangi bertemu dengan kurang lebih 1.500 hingga 2.000 mahasiswa di situ. Justru itu dihalangi oleh PDIP,” kata Rocky.
Menurutnya, PDIP tidak perlu menghalanginya bila ingin melarang dirinya berbicara di depan massa mahasiswa. PDIP adalah partai besar maka cukup bikin saja produk undang-undang yang melarang intelektual semacam dirinya untuk bertemu mahasiswa. Dia menyayangkan PDIP yang menghalang-halangi dirinya berbicara dengan mahasiswa.
“Itu yang saya sayangkan. Padahal saya bertahun-tahun mengajar di sekolah Megawati tentang pikiran bangsa. Jadi kalau saya mau terangkan pikiran bangsa, kok dihalangi sama partai, bagaimana saya mengajar tentang pikiran bangsa?” kata Rocky.
4. Kritik Moeldoko
Rocky Gerung menanggapi pernyataan Kepala Kantor Staf Presiden (KSP) Moeldoko yang menyebut akan berdiri paling depan jika ada sosok yang mencoba mengganggu Jokowi. Rocky menilai Moeldoko bak preman.
“Dia marah juga tuh, ‘Saya akan pasang badan’, tentu jadi saya bertanya Pak Moeldoko ini relawan statusnya juga, bahasanya sama saya pasang badan,” tutur Rocky.
Kepala Staf Kepresidenan MoeldokoKepala Staf Kepresidenan Moeldoko Foto: Aulia Damayanti/detik.com
“Pak Moeldoko itu pejabat publik, yang mestinya dengan dingin mengatakan bahwa oke ada problem, mari kita selesaikan secara argumen atau secara hukum. Pasang badan artinya itu bukan bahasa dasar oleh seorang pejabat publik, kayak preman pasang badan itu ya,” kata Rocky.
Sebelumnya, Moeldoko mengecam keras Rocky Gerung yang menyebut Jokowi dengan kata ‘bajingan’. Menurut Moeldoko, Rocky Gerung adalah robot yang punya otak tapi tidak punya hati.
“Saya ingin mengingatkan tugas yang melekat di Kepala Staf Presiden adalah menjaga kehormatan presiden. Jangan main-main itu. Sekali lagi saya ulangi jangan main-main. Kalau bersinggungan dengan itu, saya akan berdiri paling depan itu. Saya sebagai prajurit biasa mempertaruhkan nyawa di medan perang tanpa kalkulasi, apalagi menghadapi situasi seperti ini biasa. Jadi jangan coba-coba mengganggu presiden. Saya ingin tegaskan itu dan nyata-nyata telah membawa situasi yang nggak baik,” ucap Moeldoko di kompleks Istana Kepresidenan, Jakarta, Kamis (3/8).
5. Minta maaf tapi tak berhenti jadi pengkritik
Rocky dipolisikan karena ucapannya yang diduga menghina Jokowi dan muncul aksi demonstrasi di berbagai wilayah sebagai protes atas ucapan tersebut. Rocky meminta maaf hal ini menimbulkan perselisihan.
“Saya minta maaf karena peristiwa itu membuat perselisihan ini makin menjadi-jadi tuh, itu intinya tuh. Yang tentu ini berbahaya di dalam tahun-tahun politik,” kata Rocky.
Rocky menduga berbagai macam kepentingan akan memanfaatkan kasus ini. Namun demikian, Rocky mengatakan tidak akan pernah berhenti menjadi pengkritik.
“Kenapa? Karena kasus ini berbagai macam kepentingan mengincar untuk mengeksploitasi itu. Tapi saya tidak akan berhenti menjadi pengkritik, itu dasarnya. Jadi sekali lagi, saya anggap aja bahwa, oke selesaikan saja kasus ini,” tutur Rocky. (dnu/dnu/detik)