Surabaya – Erick Thohir menegaskan PSSI saat ini dipenuhi tangan-tangan kotor. Dia pun membandingkan dengan Badan Usaha Milik Negara (BUMN) yang dibawahi oleh kementerian yang dia pimpin.
Erick merupakan salah satu caketum yang akan maju ke pemilihan Kongres Luar Biasa PSSI pada tengah bulan ini. Menteri BUMN itu diklaim sudah mengantongi sebanyak 60 suara dari voters.
Pada pendaftaran, Erick mengungkap bahwa PSSI ada banyak tangan-tangan kotor. Oleh karena itu, dia akan bersih-bersih seperti yang dilakukan saat menjabat sebagai Menteri BUMN.
Erick kembali menyinggung soal match fixing, apalagi yang melibatkan Timnas Indonesia. Dia pun menegaskan tak akan ada ampun untuk oknum yang melakukan praktik itu.
“Sudah banyak teori kan, bahwa ini begini, teori ini, teori ini. Saya sudah berulang-ulang, ini perlu nyali. Untuk kembali, bersih-bersih. Kita harus ciptakan sepakbola yang bersih dan berprestasi,” kata Erick seperti dilansir dari detikSport.
“Ini yang coba kita ciptakan, tapi kan kembali, ini yang menentukan voters. Kalau ternyata votersnya tidak confidence dengan saya ya gimana? Namanya juga usaha. Usaha untuk memperbaiki sepakbola Indonesia yang sudah terlalu lama kotor.”
“Sama seperti saat saya masuk BUMN, persepsinya saya suka menjarain orang. Bukan itu. Jiwasraya, Asabri, Garuda, kita lakukan proses hukum karena memang terlalu jahanam. Uang pensiunan dikorupsi, ini sama.”
“Kalau sepakbola itu diperjualbelikan, apalagi Tim Nasional sudah menang di sini, lalu main di negara lain, terus kalah. Ingat peristiwa itu, dan jelas dibayar, tidak ada hukuman apa-apa, tidak boleh. Kalau Merah-Putih sudah dimain-mainkan seperti itu sudah harga mati,” kata Erick menambahkan. (abq/iwd/detik)