Organisasi Papua Merdeka (OPM) membunuh pilot helikopter asal Selandia Baru, Glen Malcolm Conning. (dok.istimewa)

Jakarta – Organisasi Papua Merdeka (OPM) membunuh pilot helikopter asal Selandia Baru, Glen Malcolm Conning. TNI mengecam perbuatan OPM tersebut yang dinilai melanggar hak asasi manusia (HAM).

“Aksi biadab OPM akibatkan pilot PT Intan Angkasa, Glen Malcolm Conning, meninggal dunia merupakan tindakan tidak berperikemanusiaan dan jelas melanggar hak asasi manusia,” kata Pangkogabwilhan III, Letjen TNI Richard Tampubolon, dalam keterangan dari Dispenad, Selasa (6/8/2024).

Pembunuhan terhadap pilot helikopter tersebut terjadi di wilayah Distrik Alama, Kabupaten Mimika, Provinsi Papua Tengah, pada Senin (5/8). OPM kelompok Egianus Kogoyan menghadang helikopter begitu mendarat dan menodong senjata api ke pilot dan para penumpang.

OPM lalu menembak pilot Glen Malcolm Conning. Usai dibunuh, jenazah pilot Glen kemudian dibawa keluar helikopter dan dibakar para teroris kelompok kriminal bersenjata (KKB) tersebut.

Menurut Letjen Richard, ulah OPM tersebut sudah sangat menimbulkan ketakutan di masyarakat. Dia mengatakan OPM juga memutar fakta dengan melakukan propaganda kepada masyarakat Papua.

“Selama ini OPM sering melakukan propaganda dan intimidasi yang menakut-nakuti masyarakat bahwa Operasi Militer akan dilakukan, sehingga menyebabkan para warga mengungsi dari kampung halamannya. Aksi OPM di Alama membuktikan bahwa OPM yang sebenarnya melakukan aksi gangguan keamanan melalui penyiksaan dan pembunuhan terhadap masyarakat,” kata dia.

“Kehadiran Aparat keamanan di Papua sesuai Instruksi Presiden RI bertujuan untuk memberikan dukungan pengamanan, membantu Pemda dalam penyediaan kebutuhan dasar masyarakat dan melaksanakan Komunikasi Sosial inklusif dalam rangka mendukung Program Percepatan Pembangunan wilayah Papua,” tambahnya.

Jasad Pilot dan Warga Dievakuasi ke Mimika

Aparat keamanan (apkam) berupaya mengevakuasi jenazah pilot helikopter sejak Senin (5/8) namun terkendala cuaca dan awan gelap yang menutupi wilayah Distrik Alama.

Pada Selasa (6/8) pagi, Tim Evakuasi berhasil menembus kendala cuaca maupun potensi ancaman tembakan OPM ke lokasi jenazah pilot berada. Pada pukul 12.48 WIT, helikopter TNI yang membawa jenazah pilot berhasil mendarat dengan aman di Lanud Yohanis Kapiyau Mimika.

Selanjutnya, jenazah korban dievakuasi ambulans TNI AD ke RSUD Kabupaten Mimika guna penanganan lebih lanjut.

Dalam proses evakuasi tersebut, Apkam juga mengevakuasi para tenaga kesehatan (nakes), guru, dan anak-anak dari lokasi kejadian di Distrik Alama. Terdapat total 13 orang warga sipil biasa meliputi 8 nakes, 2 guru, dan 3 anak-anak yang berhasil dievakuasi.

Trauma Healing

Satgas Teritorial TNI juga melakukan trauma healing terhadap para warga sipil yang berada di lokasi saat peristiwa penembakan OPM terhadap Pilot Glen.

Kegiatan trauma healing dilakukan dalam rangka mengalihkan pikiran buruk para warga terhadap insiden kebiadaban OPM, agar warga tidak berlarut-larut dalam trauma, sehingga bisa melupakan trauma tersebut. (jbr/aik/detik).

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Tentang Kami | Pedoman Media Ciber | Disclaimer