Jombang – majalahbuser.com, Setelah melalui tahap seleksi yang diikuti dari berbagai daerah kabupaten/kota seluruh Indonesia pada tahun 2022 lalu, Pemkab Jombang akhirnya mendapatkan alokasi anggaran Dana Alokasi Khusus (DAK) Tematik Pengentasan Permukiman Kumuh Terpadu (PPKT) sebesar Rp26 milyar lebih, tepatnya Rp26.183.802.000 pada tahun anggaran 2023.
Sesuai namanya, Alokasi DAK PPKT 2023 tersebut diperuntukkan guna pengentasan kawasan kumuh secara terpadu dari 5 sektor penanganan antara lain sektor air bersih/minum, RTLH, jalan dan drainase lingkungan, sanitasi/air limbah domestik, dan TPS3R.
Selain alokasi anggaran DAK tersebut diatas, juga terdapat dana sharing yang bersumber dari APBD Kabupaten Jombang guna menunjang kegiatan penanganan kumuh secara terpadu sebagaimana diatas sebesar Rp1.451.391.000,00, atau sebesar 5,54% dari nilai DAK PPKT.
Sehingga total alokasi anggaran yang diperuntukkan guna penanganan kumuh secara terpadu ini adalah sebesar Rp.27.635.193.000,00 (dua puluh tujuh milyar enam ratus tiga puluh lima juta seratus sembilan puluh tiga ribu rupiah).
Adapun lokasi penanganan DAK PPKT tahun anggaran 2023 ini adalah terletak pada kawasan delineasi saluran Kali Bacin yang masuk dalam wilayah administrasi Desa Jombang dan Desa Candimulyo Kecamatan Jombang.
Kawasan kumuh Desa Jombang dan Desa Candimulyo merupakan salah satu kawasan kumuh sesuai dengan SK Bupati Jombang Nomor 188.4.45/318/415.10.1.3/2020 tentang Lokasi Perumahan dan Permukiman sebagai Kawasan Kumuh Kabupaten Jombang.
Profil Lokasi Usulan
Luas lokasi usulan 6,04 Ha yang terletak di Desa Jombang dan Desa Candimulyo dengan jumlah penduduk lokasi usulan 1.094 Jiwa yang mayoritas mata pencaharian penduduknya adalah berdagang dan jasa. Sedangkan rata-rata pendapatan penduduk kurang dari Rp1,5 Juta, dan total jumlah rumah dalam lokasi usulan 257 Unit.
Kegiatan Bidang Perumahan
Pekerjaan Jalan dan drainase lingkungan dikerjakan di saluran kali bacin terlebih dahulu karena salah satu prioritas, dan rencana pencairan tahap 2 untuk Jalan dan Drainase.
Kegiatan Bidang Air Minum
Jaringan perpipaan air minum yang akan dikerjakan pada tahap 1, dan untuk Pengerjaan di Desa Jombang pada salur 1 akan dikerjakan 8 titik SPALD- S terlebih dahulu, dan untuk Desa Candimulyo akan dikerjakan 6 titik SPALD-S.
Baca juga: Entaskan Kawasan Kumuh, Bupati Jombang Paparkan Ekspos Proposal DAK Tematik PKKT
Ditemui diruang kerjanya, Kepala Dinas Perumahan dan Permukiman (Perkim) Kabupaten Jombang Agung Hariadi, S.T, M.M mengatakan, Dinas Perkim sudah mempunyai dokumen bahwa Desa Jombang dan Candimulyo termasuk wilayah delineasi yaitu wilayah yang perlu ditangani sebagai kawasan kumuh, hal itu juga sesuai SK Bupati no. 188.4.45/318/415.10.1.3/2020.
“Kemudian ketika ada program DAK kawasan kumuh terpadu maka Desa Jombang dan Desa Candimulyo diusulkan pada Tahun 2022. Jadi prosesnya cukup lama. Dan tujuan dari Pemerintah Daerah adalah untuk menghilangkan kawasan kumuh di dua Desa tersebut,” urainya.
Agung Hariadi berharap, kawasan kumuh tersebut bisa menjadi zero kumuh dan ada keberlanjutan pembangunan kedepannya. Rencana Tahun 2024 tanah lapangan kosong itu akan dibangun menjadi ruang terbuka publik, rumah spam dan beberapa bangunan lainnya.
Menurutnya, Pemerintah Daerah tidak hanya menuntaskan kawasan kumuhnya saja tetapi yang penting adalah memberdayakan masyarakat setempat dengan cara memperbaiki kehidupannya.
Kesan dan Harapan Masyarakat
Pantauan majalahbuser.com di lapangan, Rabu, 23/8/2023, proyek dari Dinas Perkim kabupaten Jombang berupa bantuan bedah rumah dan renovasi rumah ini sangat dirasakan manfaatnya oleh masyarakat di sekitar proyek.
Seorang Ibu rumah tangga di wilayah RT 08 RW 03 Desa/Kecamatan Jombang bernama Maisaroh kepada majalahbuser.com meluapkan kegembiraannya, karena kini rumahnya menjadi lebih bagus (layak huni).
“Alhamduliilah, ada perhatian dari pemerintah bagi kami yang kurang beruntung hidup di wilayah kumuh, kini rumah kami lebih pantas dihuni dan pemandangan lingkungan menjadi lebih indah,” ungkap Maisaroh Isteri dari Zainurohman itu sembari tersenyum.
“Terima kasih kepada Pemerintah Daerah, bantuan tersebut sangat bermanfaat bagi kami,” lanjutnya dengan linangan air mata karena haru dan bangga.
Pada kesempatan yang sama, Maisaroh juga menyampaikan harapan dari warga, agar Kali Bacin yang berbau tidak sedap, dan bila musim hujan tiba sering membanjiri dilingkungan mereka di perbaiki. (unt/adv)