
Kediri – majalahbuser.com, Anemia merupakan kondisi kekurangan sel darah merah di dalam tubuh, yang banyak terjadi pada semua kelompok usia, terutama pada remaja putri dan wanita usia subur (WUS) yakni sekitar 29% WUS yang tidak hamil dan 38% wanita hamil mengalami anemia.
Menurut WHO, pada tahun 2018. Sekitar setengah dari kejadian anemia tersebut disebabkan oleh defisiensi zat besi. Salah satu alasan remaja putri lebih berisiko mengalami anemia gizi besi karena banyaknya zat besi yang hilang selama menstruasi.
Secara khusus, anemia yang dialami remaja putri akan berdampak lebih serius karena remaja putri merupakan calon ibu yang akan hamil dan melahirkan bayi, berisiko melahirkan bayi dengan Berat Badan Lahir Rendah (BBLR) dan keterlambatan pertumbuhan (stunting), dan memperbesar risiko kematian ibu melahirkan.
Sebagai upaya pencegahan anemia pada remaja putri khususnya pada santriwati di pondok pesantren telah dilakukan gerakan aksi bergizi di Pondok Pesantren Putri Hamalatul Quran Kecamatan Kepung pada 30 Juli 2025.
Kegiatan ini bertujuan meningkatkan literasi serta komitmen pondok pesantren untuk mendukung kepatuhan minum Tablet Tambah Darah, olahraga/aktivitas fisik, dan konsumsi gizi seimbang. Diikuti oleh sekitar 265 orang terdiri dari santri putri, ustad/ustadzah, pengurus/pengasuh dan masyarakat pondok pesantren serta petugas kesehatan dari Dinas Kesehatan Kabupaten Kediri, Puskesmas Keling dan STIKES Pamenang Kediri.
Rangkaian kegiatannya adalah senam bersama, Jingle Aksi Bergizi, Sarapan bersama diikuti dengan review menu petugas gizi, Minum Tablet Tambah Darah bersama, penyampaian materi oleh narasumber dan edumes dipandu oleh petugas promosi kesehatan puskesmas dan terakhir adalah pelaksanaan skrining kesehatan.
Melalui komunikasi, informasi dan edukasi kesehatan seluas-luasnya kepada masyarakat termasuk masyarakat pondok pesantren yang dikuatkan dukungan oleh berbagai lintas sektor diharapkan dapat meningkatkan pengetahuan, sikap dan perilaku sehat pada masyarakat pondok pesantren. (unt/adv).