Surabaya – majalahbuser.com, Pemerintah Kabupaten kediri melalui Wakil Bupati Kediri Dewi Mariya Ulfa dan Kepala Pelaksana BPBD Kabupaten Kediri Stefanus Djoko Sukrisno menghadiri Rapat Koordinasi Percepatan Penanganan Bencana di Wilayah Jawa Timur dan Antisipasi Bencana Hidrometeorologi Tahun 2023 – 2024, di Kantor BPSDM Jatim, Surabaya (9/10/2023).
Hadir dalam acara Kepala BNPB, Letjen TNI Suharyanto, Gubernur Jatim Khofifah Indar Parawansa, jajaran pejabat tinggi di lingkungan BNPB, Bupati dan Walikota serta Kepala Pelaksana BPBD se-Jawa Timur.
Gubernur Jatim Khofifah Indar Parawansa mengatakan, saat ini Jatim sedang menghadapi krisis dampak dari kekeringan. Salah satu dampak terasa adalah musim panen padi yang menurun. Gubernur menekankan pentingnya mitigasi dan pemetaan status kebencanaan di tiap-tiap wilayahnya secara tepat.
Ini penting untuk penanganan bencana, termasuk untuk menyalurkan bantuan salah satunya pengeluaran Cadangan Beras Pemerintah (CBP) pada saat ditetapkan status tanggap darurat.
“Cadangan Beras Pemerintah (CBP) cukup, kalau bisa dimanfaatkan 100 ton saja bisa memberi solusi untuk mengatasi bagi yang terdampak,” jelas Khofifah.
Gubernur menambahkan, “Kalau di SK Tanggap Darurat oleh bupati/walikota, maka mereka punya hak mendapat CBP tinggal mengajukan saja ke bulog terdekat. Itukan sudah sistem nasional,” jelasnya.
Terakhir Khofifah berharap pada seluruh kepala daerah agar terus melakukan upaya-upaya mitigasi baik menghadapi dampak el nino saat ini dan sekaligus mengantisipasi dampak la nina yang akan terjadi dalam beberapa bulan ke depan.
Sementara itu Kepala BNPB, Letjen TNI Suharyanto mengatakan, rakor ini tak lain adalah untuk membantu Jawa Timur yang terdampak besar kekeringan ekstrem yang diakibatkan oleh musim kemarau el nino.
Jatim menghadapi el nino kekeringan ekstrem. Di Jatim 21 kabupaten/kota menderita kekeringan dan banyak hari tanpa hujan di atas dua minggu, sehingga banyak kekurangan air. Letjen TNI Suharyanto meminta pada kepala daerah agar menyiapkan betul upaya-upaya mitigasi.
“Kami menyadari semua bencana ini kejadian berulang, seperti yang diintruksikan Ibu Gubernur Khofifah mitigasi sangat penting. Kita saat ini mengalami el nino, nanti sebentar lagi ada la nina sehingga sudah harus segera disiapkan langkah mitigasi,” pungkas Letjen TNI Suharyanto. (adv)