Surabaya – Demo akan dilakukan sejumlah massa dari organisasi masyarakat Madura Asli (Madas) di Bangkalan. Aksi ini demo ini menutup Jembatan Suramadu.
Dilansir detikJatim, massa memprotes banyaknya tetesan air garam di sepanjang Jalan Raya Blega hingga Kecamatan Galis yang menyebabkan kecelakaan dengan puluhan korban hingga ada yang meninggal. Berikut informasinya.
1. Aksi Demo Tutup Jembatan Suramadu
Ketua Umum Madas Berlian Ismail Marzuki mengatakan, mereka kesal karena sering terjadi kecelakaan di wilayah Kecamatan Tanah Merah, Galis, dan Blega, Bangkalan. Kecelakaan itu disebabkan oleh truk pengangkut garam.
“Di mana truk tersebut meneteskan cairan garam yang bercampur oli, sehingga membuat jalan licin dan menyebabkan terjadinya kecelakaan tunggal di antaranya motor, bahkan mobil juga kena dampak lincinya jalanan. Sudah memakan 3 korban yang tewas di dalam kejadian yang berbeda dan masih banyak juga korban yang luka-luka yang disebabkan jalanan yang licin,” kata Berlian, Senin (25/9/2023).
2. Sudah Lapor ke Dishub Bangkalan
Truk garam dianggap sebagai salah satu penyebab seringnya kecelakaan di wilayah Bangkalan. Hal tersebut sudah sangat meresahkan warga. Bahkan, warga setempat sempat memprotes kepada Dishub Kabupaten Bangkalan dan Sat Lantas Polres Bangkalan.
“Pada saat sweeping tim dari Ormas Madas, Dishub, dan Lantas Kabupaten Bangkalan ditemukan beberapa perusahaan dan perorangan (petani garam) yang berasal dari Kabupaten Sampang, Pamekasan, dan Sumenep yang didominasi oleh kabupaten di luar Bangkalan. Dari rapat koordinasi lintas sektoral tersebut, tidak dihadiri satupun asosiasi pengusaha garam maupun yang atas nama perorangan, termasuk Dishub Kabupaten Sumenep,” ujarnya.
Dari hasil dari rapat koordinasi tersebut, disepakati untuk melakukan imbauan oleh Dishub 3 kabupaten kepada perusahaan garam, petani garam, dan asosiasi angkutan garam. Harapannya, supaya tidak menyebabkan ceceran air garam maupun oli di jalanan.
“Hasil yang kedua melakukan sweeping, tetapi hasil dari rapat kordinasi tersebut tidak membuat efek jera kepada pengusaha garam maupun asosiasi angkutan garam, bahkan ormas Madas koordinasi dengan asisten 1 Kabupaten Bangkalan yang kemudian melakukan penyemprotan jalanan yang kena tetesan air garam,” tuturnya.
Dari persoalan tesebut, Berlian menegaskan tidak ada dampak apapun kepada pelaku pengusaha garam maupun asosiasi angkutan garam yang menyebabkan kecelakaan. Sehingga, pihaknya merasa kecewa kepada seluruh pemangku kebijakan yang dianggap tidak memberikan tindakan tegas terhadap pengusaha yang menyebabkan jalanan licin.
“Oleh sebab itu, kami mengutuk keras terhadap pelaku usaha garam dan mengutuk keras kepada pemangku kebijakan yang tidak bertindak tegas, karena apapun yang dilakukan pengusaha garam dan asosiasi angkutan garam telah abai kepada keselamatan orang lain. Oleh karenanya, kami merasa perlu menyampaikan suara, aspirasi, dan kritik yang sedikit keras dalam rangka menuntut adanya respons, kepedulian, solusi,” tutupnya.
3. Satu Jalur Mobil di Jembatan Suramadu Ditutup
Ratusan pedemo yang tergabung dalam organisasi masyarakat Madura Asli (Madas) mulai beraksi di Jembatan Suramadu jalur Surabaya arah Bangkalan. Mereka berjalan kaki bergerombol membentangkan spanduk menutup satu lajur mobil di bagian tengah jembatan.
Aksi ini dikawal sejumlah petugas polisi gabungan baik dari Polres Tanjung Perak Surabaya, Polsek Kenjeran, bahkan dari Polda Jatim. Akibat aksi ini arus lalu lintas di jalur mobil dari Surabaya ke arah Bangkalan menjadi tersendat.
4. Demo Tutup Jembatan Suramadu Bikin Macet Lalin
Massa aksi dari ormas Madura Asli (Madas) melakukan unjuk rasa dengan membuka tutup akses masuk Jembatan Suramadu di Jalur Bangkalan-Surabaya. Massa yang ada di jalan raya membentangkan spanduk tuntutan tentang masalah tetesan air garam dan oli dari truk pengangkut garam yang kerap menyebabkan kecelakaan bagi warga.
Sejumlah polisi gabungan mengamankan aksi yang dilakukan ormas Madas ini. Mereka melakukan upaya rekayasa buka tutup sembari tetap memberikan kesempatan bagi massa pengunjuk rasa menyampaikan aspirasi mereka.
Imbas aksi ini lalu lintas kendaraan dari Bangkalan yang hendak ke Surabaya menjadi tersendat. Terutama untuk kendaraan roda empat, para pengendara harus bersabar menunggu giliran 1 lajur dibukakan oleh pihak kepolisian agar mereka bisa melintas.
5. Demo Sudah Bubar, Ancam Aksi yang Lebih Besar
Massa pedemo dari ormas Madura Asli (Madas) telah membubarkan diri. Mereka meminta tuntutan yang telah disampaikan agar dipenuhi oleh pihak-pihak terkait atau mereka akan membuat aksi yang lebih besar lagi.
Ketua DPAC Madura Asli (Madas) Kecamatan Galis, Hanafi mengatakan bahwa aksi hari ini sudah selesai dilaksanakan. Dia meminta apa yang menjadi tuntutan Madas mewakili masyarakat Madura soal tetesan air garam dan oli yang kerap menyebabkan kecelakaan segera ditangani.
“Kami minta agar tuntutan kami segera dipenuhi. Jika tidak, kami akan lakukan aksi yang lebih besar lagi,” kata Hanafi kepada wartawan, Senin (25/9/2023). (kny/jbr/detik)