Trenggalek – Rentetan kecelakaan laut dialami nelayan asal Trenggalek dalam kurun waktu satu bulan terakhir. Akibatnya, 4orang tewas dan 9 nelayan hilang.
Koordinator Pos Basarnas Trenggalek Yoni Fariza mengatakan dalam satu bulan terakhir tercatat tiga kejadian laka laut dialami nelayan Trenggalek. Peristiwa kecelakaan tersebut sampai menelan korban jiwa.
“Jadi memang betul, akhir-akhir ini kecelakaan laut cukup sering, dan kejadian terakhir di Blitar korbannya paling banyak. 8 masih hilang,” kata Yoni Fariza, Jumat (8/9/2023).
1. Kapal Excel dan Wilwo Terbalik di Pantai Gladak
Insiden kecelakaan di Pantai Gladak, Kecamatan Tanggunggunung, Tulungagung terjadi pada Senin (7/8/2023) sekitar pukul 19.30 WIB.
Saat itu, kapal Exel milik Hendy warga Dusun Gares, Desa Tasikmadu, Kecamatan Watulimo, Trenggalek, dan kapal Wilwo milik Supar, warga Kecamatan Watulimo terbalik disapu ombak besar.
“Kejadian kapal pancing tersebut mengakibatkan empat anak buah kapal (ABK) meninggal dunia dan empat lainnya selamat,” ujarnya.
2. Perahu Nelayan Terbalik di Pantai Kuyon
Kecelakaan pada Rabu (15/8/2023) malam, dialami perahu nelayan yang ditumpangi Wawan Irwanto (34) warga Desa Wonocoyo, Kecamatan Panggul. Saat kejadian, Wawan bersama rekannya, Katmidi (41).
“Saat itu Wawan dan Katmidi mencari gurita dan rumput laut di sekitar 1 mil dari Pantai Kuyon. Katmidi turun ke karang untuk cari rumput laut, namun saat kembali ternyata perahu sudah tenggelam dan Wawan tidak ada,” jelasnya.
Tim SAR gabungan dan nelayan setempat sempat melakukan upaya pencarian terhadap korban selama tujuh hari berturut-turut, namun Wawan tidak ditemukan.
“Sampai saat ini korban belum ditemukan, sedangkan operasi SAR sesuai SOP sudah kami tutup,” ujar Yoni.
3. 2 Kapal Ikan Terdampar di Pantai Gayasan
Tragedi kecelakaan laut paling besar terjadi pada Kamis (7/9/2023) dini hari di Pantai Gayasan, Kabupaten Blitar. Insiden dialami kapal slerek (purse seine) asal Trenggalek KM Mandala.
Rangkaian dua kapal tersebut ditemukan terdampar di pantai, salah satunya dalam posisi terbalik. Kapal motor itu membawa 23 ABK.
“15 ABK berhasil menyelamatkan diri, sedangkan delapan ABK lainnya masih hilang. Ini adalah hari kedua pencarian, Basarnas bersama potensi SAR dan nelayan masih berupa melakukan pencarian,” jelas Yoni.
Korpos Basarnas Trenggalek ini menyebut ketiga peristiwa musibah itu terjadi di pinggir laut. Untuk itu, ia mengimbau para nelayan untuk meningkatkan kewaspadaan dan kehati-hatian saat beraktivitas di laut.
“Jangan lupa safety dan ikuti imbauan yang dikeluarkan otoritas pelabuhan,” pungkas Yoni. (irb/fat/detik)