Ponorogo – Monumen Reog Ponorogo segera dibangun di Gunung Gamping, Desa/Kecamatan Sampung, Ponorogo. Pemenang tender proyek ini sudah diputuskan. Rencananya, megaproyek monumen setinggi 126 meter itu bakal mengalahkan patung Garuda Wisnu Kencana (GWK) di Bali yang punya ketinggian 121 meter.
Usai melakukan proses lelang sejak 25 Oktober 2022 lalu, kini pemenangnya sudah ada. Yakni PT Widya Satria yang beralamat di Ketintang Permai, Surabaya. Proyek multiyears senilai Rp 85 miliar itu didanai APBD 2022 hingga 2024. Monumen itu segera dibangun tahun depan.
“Jadi saya ingin memastikan tidak ada yang salah. Maka semua pihak harus menyesuaikan agar membangun itu hulu hilirnya aman tidak ada yang salah,” jelas Bupati Ponorogo Sugiri Sancoko kepada wartawan, Rabu (14/12/2022).
Bupati yang akrab disapa Giri itu menambahkan, selain membahas kesiapan pelaksanaan proyek dengan rekanan, pemkab juga akan menyiapkan ground breaking. Nantinya, pemkab akan menggelar tasyakuran di area Giri Seto atau Gunung Gamping di Kecamatan Sampung. Namun, tanggal pasti acara tersebut masih belum ditentutkan.
“Karena ini proyek besar dan membawa nama Ponorogo, maka harus detail betul dan saya harus turun, bukan untuk mengintervensi, tapi mengingatkan dalam mengambil keputusan jangan sampai keliru,” tambah Giri.
Sementara itu, Kepala Badan Pengadaan Barang dan Jasa Pemkab Ponorogo Budi Darmawan mengatakan dari hasil evaluasi yang dilakukan oleh Pokja, PT Widya Satria menjadi satu-satunya perusahaan konstruksi yang memenuhi aspek kualifikasi, administrasi, teknis, serta kelengkapan lainnya.
Monumen reog ponorogoPembahasan rencana pembangunan monumen Reog Ponorogo antara Pemkab dengan pemenang tender. Foto: Charolin Pebrianti/detikJatim
“Kontrak mulai 2022 hingga Desember 2024, (proyek) tahun jamak. Anggaran pagu Rp84 miliar, nilai HPS Rp76 miliar dan untuk nilai penawaran Rp73 miliar,” papar Budi.
Kepala Dinas Kebudayaan, Pariwisata, Pemuda, dan Olahraga (Kadisbudparpora) Ponorogo Judha Slamet Sarwo Edi menambahkan, selain akan ada patung reog setinggi 126 meter, di kawasan seluas 5 hektare itu juga akan dibangun museum. Museum ini lokasinya ada di bawah podium yang dipijak patung reog.
“Di bawah podium nanti ada museum yang menjadi koleksi peradaban, mulai prasejarah, klasik, kolonialisme, revolusi, reformasi, sampai saat ini. Mulai benda-benda bersejarah yang ada benang merahnya dengan kesejarahan Ponorogo,”jelas Judha.
Nantinya juga akan dibangun wahana-wahana penunjang wisata, seperti area glamping dan pusat edukasi yang menjelaskan pengolahan gamping. Untuk kapasitas sendiri, Judha mengatakan, monumen reog mampu menampung 2.082 orang.
Judha juga mengatakan pembangunan monumen reog termasuk dalam megaproyek di Ponorogo.
“Mulai pembangunan November ini, untuk megaproyek Ponorogo ini kabupaten menyiapkan dana Rp 30 miliar untuk membangun fisik. Tentu anggaran yang tidak sedikit,” ucap Judha.
Gelontoran dana ini akan dibagi dalam tiga tahap. Pada tahun pertama akan dikeluarkan dana Rp 30 miliar, kemudian tahun kedua Rp 25 miliar, dan tahun ketiga Rp 30 miliar.
“Insyaallah dengan dana Rp 85 miliar ini kemudian akan terwujud monumen reog dengan podiumnya sebagai museum peradaban,” pungkas Judha. (fat/dte/ detik)