Jakarta – Satpol PP telah menggerebek praktik prostitusi berkedok toko baju obral di Paku Jaya, Serpong Utara, Tangerang Selatan (Tangsel). Polisi akan mengawasi praktik prostitusi dengan modus serupa.
“Kita Polres Tangsel akan selalu mengawasi praktik prostitusi, karena sudah menjadi kewenangan pihak kepolisian untuk turut memberantas praktik prostitusi, demi terciptanya keamanan dan ketertiban di masyarakat,” ujar Kasi Humas Polres Tangsel Ipda Galih ketika dihubungi, Selasa (31/1/2023).
Bila ada laporan masyarakat terkait praktik prostitusi, kata Galih, polisi tak akan segan untuk melakukan tindakan. Polisi juga akan melibatkan pihak lainnya, seperti Satpol PP, untuk melakukan tindakan terhadap praktik prostitusi di Tangsel.
“Bila ada laporan, akan kita tindak lanjuti, termasuk yang di toko baju di Serpong Utara tersebut, kita langsung bersama-sama Satpol PP menggerebek tempat tersebut,” kata dia.
Sebelumnya, Satpol PP Kota Tangerang Selatan (Tangsel) menggerebek praktik prostitusi berkedok toko baju obral di Paku Jaya, Serpong Utara, Tangsel. Sebanyak 16 orang ditangkap petugas dari lokasi tersebut.
“Dari seluruh para pelaku yang terjaring, ada 16 orang, (terdiri atas) 10 pria dan 6 wanita. Plus satu pemilik kita mintai keterangan lebih lanjut,” ujar Sekretaris Dinas Satpol PP Kota Tangsel Sapta Mulyana ketika dimintai konfirmasi, Senin (30/1/2023).
Sapta menuturkan penggerebekan itu dilakukan pada Sabtu (28/1). Penggerebekan diawali adanya laporan warga terkait adanya praktik prostitusi pada sebuah ruko di Serpong Utara, Tangsel.
Petugas Satpol PP Kota Tangsel kemudian mendatangi ruko yang dimaksud. Di lantai bawah ruko itu terlihat diperdagangkan pakaian wanita yang diobral.
“Tepatnya di Ruko Mulia, ada satu toko yang di bagian depan lantai bawah toko itu menjajakan barang dagangannya berupa pakaian. Baju dan lain-lain dengan harga obral Rp 20-25 ribu,” ujarnya.
Ketika diperiksa bagian dalamnya, didapati ada sebuah salon, lalu di lantai 2 bangunan itu terdapat banyak perempuan dan beberapa bilik kamar.
“Maka saat kita periksa di lantai atas, di lantai 2 ternyata di situ ada kamar-kamar yang digunakan alasannya untuk terapi pijat. Tetapi kita pergoki pasangan yang ada di dalam yang memang terindikasi selesai melakukan hubungan maupun akan melakukan hubungan itu,” kata dia.
Seusai penggerebekan tersebut, pihak-pihak yang terlibat dalam prostitusi itu ditangkap. Nantinya mereka akan diserahkan kepada Dinas Sosial untuk mendapat penanganan lebih lanjut.
“Selanjutnya akan mendapatkan bimbingan, arahan. Akan kita serahkan ke pihak Dinsos (Dinas Sosial) untuk bisa diberikan penanganan lebih lanjut,” pungkasnya. (yld/yld/detik)