
Jakarta – Wakil Ketua Komisi X DPR RI, Lalu Hadrian, meminta pihak kepolisian segera menangkap pelaku teror bom tiga sekolah internasional di Jakarta dan Tangerang.
Lalu mengatakan, sekolah semestinya menjadi ruang aman dari ancaman kekerasan dalam bentuk apa pun. “
Kami mendorong Polri dan instansi terkait segera turun melakukan penyelidikan, mengungkap pelaku, serta menindak tegas sesuai hukum,” kata Lalu saat dihubungi Kompas.com, Rabu (8/10/2025).
Lalu mengatakan, aksi teror itu meresahkan guru, siswa, dan orang tua murid.
Politikus Partai Kebangkitan Bangsa (PKB) itu meminta pemerintah pusat dan pemerintah daerah setempat memperkuat sistem keamanan dan manajemen krisis di lingkungan sekolah.
Menurut dia, guru dan siswa harus dibekali pelatihan tanggap darurat, komunikasi krisis, dan edukasi keamanan.
Pemerintah juga diminta menerbitkan standard operating procedure (SOP) keamanan pada sekolah yang terhubung dengan aparat keamanan setempat.
Dengan cara itu, lingkungan sekolah bisa tetap tenang saat dihadapkan pada situasi seperti ancaman bom.
“Standar ini mutlak diperlukan untuk memastikan sekolah tetap menjadi ruang yang aman dan nyaman bagi semua,” tutur Lalu.
Sebelumnya, tiga sekolah di Tangerang dan Jakarta Utara mendapatkan teror ancaman bom selama dua hari terakhir.
Pelaku menghubungi pihak sekolah melalui WhatsApp dan email.
Dalam pesannya, pelaku mengancam akan meledakkan bom di sekolah jika tidak mengirimkan uang sebesar 30 ribu dollar Amerika Serikat (AS) atau setara Rp 497 juta ke dompet bitcoin yang ditentukan.
Menanggapi situasi itu, pihak kepolisian menerjunkan tim Gegana guna memastikan sekolah aman.
Hasil penyelidikan awal polisi mengungkap alamat dompet kripto yang ditulis pelaku tidak valid dan tidak terdaftar pada platform pertukaran aset kripto lokal Indonesia. (kompas)