Tiga srikandi calon gubernur Jawa Timur: Risma, Khofifah, Luluk. (Ilustrasi: NU Online/Aceng)

Surabaya – Accurate Research and Consuliting Indonesia (ARCI) membeberkan peta Pilgub Jawa Timur 2024. Siapakah yang paling unggul di antara tiga bakal pasangan calon?

Ternyata, petahana Khofifah Indar Parawansa-Emil Elestianto Dardak diprediksi akan unggul di semua kelompok wilayah Jawa Timur mulai dari Arek, Tapal Kuda, Mataraman, dan Madura.

Direktur ARCI Baihaki Sirajt mengatakan, petahana punya bekal mumpuni menghadapi Pilgub Jatim 2024. Di empat kelompok wilayah Jatim, Khofifah-Emil diprediksi unggul.

“Mulai wilayah Arek, Tapal Kuda, Madura, dan Mataraman kami prediksi Khofifah-Emil unggul,” kata Baihaki saat dikonfirmasi awakmedia, Minggu (8/9/2024).

Baihaki menyebut, pertarungan panas akan terjadi di wilayah Arek, yang meliputi Surabaya, Sidoarjo, Gresik, Kota Mojokerto, Kabupaten Mojokerto, Jombang, Kota Batu, Kota Malang, Kabupaten Malang, Kota Pasuruan, dan Kabupaten Pasuruan.

“Pertarungan Khofifah-Emil dengan Tri Rismaharini-Gus Hans kami prediksi cukup panas di wilayah Arek terutama Surabaya Raya. Namun, Khofifah-Emil kami prediksi akan leading di segmen wilayah ini,” katanya.

Kemudian, kata Baihaki, di wilayah Tapal Kuda, Khofifah-Emil diprediksi masih unggul atas lawan-lawannya, baik itu Risma-Gus Hans ataupun Luluk Nur Hamidah-Lukmanul Khakim.

Wilayah Tapal Kuda meliputi Kota Probolinggo, Kabupaten Probolinggo, Lumajang, Bondowoso, Situbondo, Banyuwangi, Jember.

“Wilayah Tapal Kuda ini basis suara Khofifah-Emil di Pilgub Jatim 2018 lalu dan keduanya hampir menyapu bersih kemenangan di wilayah ini enam tahun lalu kecuali di Bondowoso. Tapi, dengan peta pertarungan hari ini dan modal sosial Khofifah-Emil, kami prediksi petahana juga unggul di wilayah Bondowoso,” jelasnya.

“Wilayah Tapal Kuda ini basis NU dan PKB. Khofifah-Emil punya tempat khusus di wilayah ini, sedangkan paslon dari PKB Luluk-Lukmanul harus bekerja keras memperkenalkan programnya untuk warga di Tapal Kuda,” jelasnya.

Selanjutnya, di wilayah Mataraman, Baihaki menilai Khofifah-Emil masih tetap unggul. Namun, keduanya harus waspada dengan manuver PDIP dan PKB di wilayah ini.

Wilayah Mataraman meliputi Kota Madiun, Kabupaten Madiun, Nganjuk, Ngawi, Magetan, Ponorogo, Trenggalek, Tulungagung, Pacitan, Kota Kediri, Kabupaten Kediri, Kabupaten Blitar, Kota Blitar, Bojonegoro, Lamongan, Tuban.

“Karena di wilayah ini PDIP dan PKB cukup kuat, di mana dua partai itu tidak bersama Khofifah-Emil. Artinya, Khofifah-Emil harus serius menggarap wilayah Mataraman ini,” jelasnya.

“Khofifah-Emil perlu aktif berkolaborasi bersama tokoh-tokoh Mataraman seperti Susilo Bambang Yudhoyono (SBY), Pakde Karwo sampai Heru Tjahjono ditambah dengan tokoh besar ponpes di Ploso maupun Lirboyo Kediri. Jika kolaborasi ini berjalan baik, Khofifah-Emil besar peluangnya untuk leading di segmen wilayah ini,” bebernya.

Terakhir, di wilayah Madura, Baihaki mengungkap Khofifah-Emil perlu waspada dengan manuver PDI Perjuangan (PDIP). Sebab, PDIP merupakan partai pemenang untuk tingkat DPR RI di Madura di mana ada peran besar Ketua PDIP Jatim Said Abdullah.

Wilayah Madura meliputi Bangkalan, Sampang, Sumenep, dan Pamekasan.

“Tinggal melihat sejauh mana peran Said untuk paslon Risma-Gus Hans. Dasarnya memang Madura adalah lumbung suara bagi Khofifah-Emil di Pilgub Jatim 2018 lalu di mana keduanya meraih sekitar 1,190 juta suara. Tapi, Khofifah-Emil harus merawat dengan serius jaringan-jaringan di wilayah Madura ini, jangan sampai lengah,” ungkapnya.

Baihaki menambahkan, secara umum Khofifah-Emil masih unggul di semua wilayah. Namun, perlu adanya kampanye masif dan penataan ulang tim pemenangan di wilayah-wilayah tersebut.

“Sebab pasca Pilpres 2024 ini, petanya cukup dinamis. Tidak serta merta petahana menang mudah, perlu menggarap dengan serius dan masif wilayah-wilayah yang menjadi lumbung suara di Pilgub Jatim 2018 lalu,” ujarnya.

“Dan bagi dua paslon penantang saya kira waktunya tidak banyak. Harus mau capek dan kerja keras, karena wilayah Jatim ini sangat luas dengan penduduk 31 juta lebih. Selain tenaga, logistik juga harus benar-benar siap,” tandasnya. (hil/iwd/detik).

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Tentang Kami | Pedoman Media Ciber | Disclaimer