Banyumas – Penemuan empat kerangka bayi di Kecamatan Purwokerto Selatan, Banyumas, beberapa waktu lalu kini diketahui bertambah menjadi tujuh kerangka. Adapun penyelidikan yang dilakukan kepolisian kini menemukan fakta baru, berikut sederet faktanya.
Perihal penemuan kerangka bayi tersebut, polisi sudah mengamankan wanita berinisial E (25) yang mengaku bahwa dirinya pemilik kerangka bayi tersebut. Selain itu, tersangka dari kasus pembunuhan tujuh bayi tersebut Rudi (57) yang merupakan ayah kandung E, pun sudah diamankan polisi.
Terbaru, kerangka bayi tersebut diketahui merupakan hasil hubungan seksual yang dilakukan oleh pasangan yang memiliki ikatan keluarga (kekerabatan) yang dekat atau disebut inses antara Rudi dan E.
1. Kerangka Bayi Merupakan Hasil Hubungan Inses
Kasat Reskrim Polresta Banyumas, Kompol Agus Supriyadi mengatakan kerangka 7 bayi tersebut merupakan hasil inses antara Rudi dengan E yang merupakan anak kandungnya sendiri.
“Betul, itu hasil hubungan antara pelaku Rudi dengan anak kandung pelaku,” terang Agus, Senin (26/6/2023).
2. Rudi Perkosa E Sejak 2013
Rudi mengaku sudah memerkosa anak kandungnya E (25) sejak tahun 2013.
“Rudi mengaku melakukan hubungan dengan anaknya ini sejak tahun 2013. Jadi bisa dikatakan inses,” kata Agus.
Menurut pengakuan Rudi, ia memiliki tiga istri. Namun, istri sahnya hanyalah istri pertama. Sedangkan istri kedua dan ketiga adalah istri siri. Kepada polisi, Rudi juga mengatakan E adalah anak kandung dari istri ketiganya.
“Saksi korban E merupakan anak kandung pertama dari istri yang ketiga,” terangnya.
3. Perkosaan Dilakukan di Gubug Sekitar Rumah
Agus juga menjelaskan hubungan gelap yang dilakukan Rudi dan E tersebut dilakukan di gubug tempat mereka tinggal yang tidak jauh dari temuan kerangka bayi tersebut.
“Dilakukan di rumah di sekitar TKP karena memang pada saat 2013 yang bersangkutan dengan anaknya tinggal bersama di gubuk yang tidak jauh dari lokasi tersebut,” katanya.
4. Ibu Kandung E Mengetahui Perbuatan Rudi, tetapi Diancam
Ibu kandung E disebut mengetahui perbuatan bejat tersangka terhadap anaknya. Namun, ia tidak bisa berbuat banyak karena dalam ancaman.
“Ibunya juga mengetahui, sehingga ibunya dalam kondisi tidak bisa berbuat banyak karena memang diancam oleh pelaku untuk diam dan tidak melapor. Apabila melapor akan dibunuh,” ungkapnya.
5. Rudi Mengaku Membunuh 7 Bayi
Rudi mengaku telah membunuh dan mengubur 7 bayi yang sebelumnya baru ditemukan 4 kerangka bayi.
Kepada polisi Rudi mengaku telah membunuh dan mengubur 7 bayi hasil hubungan gelapnya dengan E.
“Terakhir pelaku menyampaikan bahwa ada 3 kerangka lagi yang masih ada di TKP. Artinya total ada 7 kerangka manusia,” ujarnya.
Oleh sebabnya pihak kepolisian akan melanjutkan pencarian 3 kerangka bayi yang masih terkubur di lokasi 4 kerangka bayi sebelumnya.
6. Polisi Kerahkan Anjing Pelacak Cari 3 Kerangka Bayi
Tim Inafis Satreskrim Polresta Banyumas melakukan pencarian 3 kerangka bayi yang diduga masih terkubur dengan melibatkan anjing pelacak agar cepat terdeteksi.
“Tim kembali lakukan pencarian terhadap 3 kerangka bayi. Kami kerahkan anjing pelacak agar bisa cepat terdeteksi,” kata Agus.
Menurut Agus, Rudi mengaku ada 3 TKP yang berbeda, tetapi masih di lokasi yang sama.
“Ada tiga TKP berbeda. Sedang dilakukan penggalian hari ini mudah-mudahan bisa ketemu kerangka terakhir,” terangnya.
7. Rudi Dikenal sebagai Dukun Pengobatan
Rudi dikenal sebagai dukun pengobatan tradisional di lingkungan tempat tinggalnya. Ia juga dikenal sering memancing di lokasi penemuan kerangka empat bayi tersebut.
“Pelaku Rudi sehari-hari dia sebagai dukun pengobatan. Selain itu juga kebiasaan dia memancing di sungai Kelurahan Tanjung,” jelasnya.
8. Rudi Membunuh Bayinya atas Arahan dari Guru Spiritual
Rudi yang dikenal sebagai dukun pengobatan tradisional itu tega memperkosa anak kandungnya dan membunuh bayi insesnya mengaku mendapat arahan dari guru spiritualnya.
“Pengakuan tersangka melakukan hal tersebut karena ada arahan dari guru spiritualnya atas nama Bambang. Info sementara seperti itu, tapi masih kami dalami keterangan pelaku,” kata Agus.
“Ini masih kami dalami apakah motif itu dorongan dari ilmu spiritualnya ataupun jadi budak seks terhadap anaknya tersebut,” lanjut Agus. (dil/ahr/detik)