Kediri – majalahbuser.com, Tak lama setelah Bupati Kediri Hanindhito Himawan Pramana yang akrab dipanggil Mas Dhito melaunching Bantuan Keuangan Khusus (BKK) bagi seluruh Desa di Kabupaten Kediri, masyarakat langsung merasakan manfaatnya.
Seperti yang dilihat majalahbuser.com di Desa Bulupasar Kecamatan Pagu, dana tersebut dimanfaatkan untuk membangun jembatan penting bagi masyarakat khususnya petani Desa tersebut yang lokasinya dekat Bendungan (DAM) Dusun Kunir.
Camat Pagu, Nuning Zahro, S.TP. yang berkesempatan hadir pada acara tumpengan tanda dimulainya pembangunan jembatan akses petani di Desa Bulupasar tahap-2 itu berharap, agar masyarakat ikut menjaga dan merawat jembatan tersebut sehingga bisa bermanfaat dalam jangka waktu yang panjang.
Camat Nuning menambahkan, tahun ini tiap desa di Kabupaten Kediri menerima BKK sebesar Rp 150.000.000,- dan rencananya tahun depan juga akan terus dilanjutkan dan ditingkatkan nilainya.
Sebelum acara tumpengan dimulai Kades Bulupasar Agus Budi Suntoko berkisah, sebenarnya masyarakat sudah berulang kali membangun jembatan tersebut secara swadaya tetapi konstruksinya sangat sederhana, sehinga tak lama digunakan rusak lagi dan ambruk lagi.
Pihaknya juga sudah mengusulkan pembangunan jembatan tersebut kepada pemerintah sekira 5 tahun yang lalu, atau sebelum Mas Dhito menjabat sebagai Bupati Kediri, namun baru bisa dibangun sekarang.
Kades Agus menjabarkan, kini jembatan tersebut baru bisa dibangun lagi dengan konstruksi yang kokoh dengan menelan anggaran Rp 305.000.000,- yang berasal dari Dana Desa (DD) Rp 155.000.000,- untuk tahap-1 (pondasi), dan sisanya dilanjutkan tahap dua (finishing) Rp 150.000.000,- bersumber dari BKK.
Kades Agus memambahkan, pembagunan jembatan tersebut sungguh sangat penting artinya bagi masyarakat, utamanya bagi para petani dalam aktifitasnya mengelola sawah dan mengangkut hasil panennya.
“Jembatan ini sudah lama diidamkan oleh masyarakat dan dibangun melalui proses yang rumit, saya berharap semua warga bisa merasa ikut memiliki dan menjaganya sehingga bisa berguna dalam jangka waktu yang panjang,” harap Kades Agus sembari tersenyum di lokasi proyek. Kamis, 19/9/2024.
Sebelumnya, Mas Dhito memaparkan, Pemerintah Kabupaten Kediri menggelontarkan anggaran kurang lebih Rp.51 Milyar, dimana dana tersebut dibagi setiap desa mendapatkan alokasi BKK sebesar Rp.150.000.000.
Menurutnya, BKK itu diprioritaskan untuk pembangunan dan pemiliharaan infrastruktur jalan desa dengan harapan pembangunan infrastruktur bisa merata dan dirasakan oleh masyarakat.
“Program ini datang dari bawah, dan kita berikan untuk desa-desa untuk pemerataan,” jelas Bupati muda berusia 32 tahun itu pada Launching BKK di Taman Hijau SLG, Sabtu (7/9/2024).
Lebih lanjut, Bupati yang gemar bervespa itu mengungkapkan, BKK direncanakan akan terus dilanjutkan hingga tahun-tahun mendatang sebagai bentuk komitmen Pemerintah Daerah untuk peningkatan infrastruktur. (pri/bsr1).