Jakarta - Senin (18/1) sore lalu, dua anggota Polsek Senen, Iptu Hariadi Prabowo dan Brigadir Patrik dibacok sekelompok orang saat menggerebek rumah bandar narkoba di sebuah gang kecil di Jl Slamet Riyadi 4, Kebon Manggis, Matraman, Jakarta Timur. Seorang anggota lainnya, Bripka Taufik Hidayat ditemukan tewas tenggelam saat menghindari desakan kelompok massa yang akan menyerangnya.
Peristiwa itu juga menewaskan seorang informan narkoba bernama Japri alias Cibe. Cibe ditemukan tewas di sungai di sekitar Palmerah, Jakarta Barat.
Direktur Narkoba Polda Metro Jaya Kombes Eko Daniyanto menjelaskan, upaya penindakan polisi ini berawal dari laporan anggota Bhabinkamtibmas yang menemukan adanya bong dan alumunium foil, di sebuah panti pijat di kawasan Senen, Jakarta Pusat yang pada 18 Desember 2015 lalu dirazia dalam sebuah operasi yustisi bersama unsur kecamatan setempat.
"Saat operasi yustisi di panti pijat tersebut, petugas menemukan bong dan alumunium foil di kamar salah satu terapis bernama Erni Bulan, yang kemudian yang bersangkutan diamankan ke Polsek Senen berikut barang buktinya," jelas Eko saat ditemui di ruangannya, Markas Polda Metro Jaya, Kamis (21/1/2016).
Erni Bulan kemudian diinterogasi. Keterangannya, menyebutkan bahwa dirinya sering mendapatkan narkoba dari salah seorang bandar yang beralamat di Jl Slamet Riyadi 4, Kebon Manggis, Matraman, Jakarta Timur. Sampai akhirnya, Polsek Senen memutuskan memutuskan Erni Bulan ke lokasi untuk menunjukkan rumah sang bandar.
"Si Erni Bulan ini mengaku mendapatkan narkoba dari Mami Yola yang rumahnya di Jl Slamet Riyadi 4 Kebon Manggis, Matraman, Jakarta Timur, samping Asrama Berlan," imbuhnya.
Kanit Serse Narkoba Polsek Senen, Iptu Hariadi Prabowo kemudian membentuk tim untuk melakukan penangkapan terhadap Mami Yola. Senin (18/1) sore, tim terdiri Hariadi sendiri, Patrik dan Taufik serta 4 orang informan yang salah satunya adalah Cibe. Erni Bulan juga dibawa polisi ke lokasi untuk menunjukkan di mana rumah Mami Yola.
"Sampai di sana, ditunjukkan bahwa inilah rumahnya, oleh si Erni Bulan ini. Tetapi karena belum yakin, akhirnya Taufik menanyakan ke Joni, satpam yang turun piket, dimana rumahnya, 'ini pak samping rumah saya'," tutur Eko.
Anggota kemudian menggedor rumah tersebut, tamu tidak mendapat jawaban. Sampai akhirnya, anggota mendobrak rumah dua lantai tersebut. "Ternyata di lantai dasar ada 3 orang laki-laki tak dikenal dan 1 wanita yang diduga habis menggunakan sabu," lanjut Eko.
Wanita itu, belakangan diketahui bernama Anita. Empat orang tersebut diamankan. Saat hendak melakukan penggeledahan, anggota mendengar ada suara ribut-ribut dari lantai 2 rumah tersebut.
"Didapati dua orang di atas itu, kemudian salah satu keluar rumah loncat ke Kali Ciliwung melalui pintu belakang, sedangkan yang satu kabur dan tertangkap oleh Taufik. Jadi ada 5 orang yang diamankan dalam rumah," paparya.
Sekitar 20 menit kemudian, Hariyadi mendengar teriakan seorang wanita yang bersifat provikatif. Wanita itu adalah Yolanda atau lebih dikenal Mami Yola. Mami Yola memprotes keras penggerebekan tersebut.
"Mami Yola ini, dia bilang 'mana sprinnya?' Kemudian ditunjukkan sama Hariyadi, dibilang (oleh Yola) 'wah ini udah basi, udah basi'. Kemudian dia teriak-teriak 'itu bukan polisi, bunuh, pukulin...pukulin'," lanjutnya.
Teriakan Mami Yola pun kemudian memancing sejumlah orang berdatangan. Di saat bersamaan, seorang wanita lari ke arah Berlan dan memprovokasi warga. Tidak sampai hitungan menit, belasan orang datang ke lokasi, sementara sejumlah orang lainnya melemparkan batu ke arah Hariyadi yang saat itu ada di luar rumah Mami Yola.
"Kemuidan mereka datang, ada yang bawa parang, ada bawa batu. Di kanan ada sekitar 12 orang bawa sajam dan nesi kemudian terjadi keributan dengan Hariyadi, bahkan ada satu orang-yang masih kita cari-teriak 'tembak aja pak tembak' sambil buka baju, menantang polisi," paparnya.
Taufik yang mendengar kericuhan di luar rumah. saat itu hendak mengeluarkan senjata api. Tetapi lemparan batu membuat konsentrasi terpencar, hingga kemudian terjadi kebrutalan. "Hariyadi dibacok dan tergeletak di kuar, kemudian Taufik masuk ke dalam rumah. Nah yang empat orang yang diamankan rumah pada lari," imbuhnya.
Belasan orang kemudian mendobrak pintu rumah Mami Yola. Kesempatan itu kemudian digunakan oleh Hariyadi untuk menyelamatkan diri. Hariyadi kemudian ditolong oleh warga sekitar yang ada di seberang Jl Slamet Riyadi 4.
"Nah kemudian yang di kiri (rumah Mami Yola) terjadi dorong-mendorong dengan anggota, akhirnya dua orang loncat yaitu Taufik dan informannya. Yang selamat Patrik, dia ditusuk," ujarnya.
Enam orang telah ditangkap pasca kejadian tersebut. Satu orang perempuan bernama Anita ditetapkan sebagai tersangka karena memprovokasi warga. (mei/rvk/dtk)