Redaksi Iklan Pemasaran : Komplek Ruko Stadion Brawijaya  Jl. Ahmad Yani D-6  Kediri
Telp.(0354)-7000500 Fax. 0354 – 692543  E-mail : redaksi@majalahbuser.com
copyright . 2011 @ majalahbuser.com
Welcome to Our Website   www.majalahbuser.com
Redaksi Iklan Pemasaran : Komplek Ruko Stadion Brawijaya  Jl. Ahmad Yani D-6  Kediri
Telp.(0354)-7000500 Fax. 0354 – 692543  E-mail : redaksi@majalahbuser.com
copyright . 2011 @ majalahbuser.com
Jakarta - PSSI cukup terpengaruh dengan adanya rumor Kongres Luar Biasa yang digagas sejumlah pihak, sehingga menghimbau anggotanya untuk tidak datang dalam acara diskusi yang digagas Pengurus PSSI Provinsi Jawa Timur.

Rabu, 16 Nopember 2011

Khawatir Galang KLB
PSSI Larang Pengprov Berkumpul di Jawa Timur
Pesan berantai dari Sarluhut Sitompul yang mengatasnamakan diri sebagai sekretaris Komite Eksekutif PSSI diteruskan oleh Pengprov Jatim, La Nyalla M. Mattallitti, kepada media online inilah.com.

Dalam pesan tersebut, Sarluhut melabeli pihak-pihak penggagas acara tersebut sebagai ‘Kelompok Status Quo’.

“Ditengah kita sibuk mengurus suksesnya SEA Games, persiapan kompetisi dan lainnya, kelompok Status Quo melalui Joko (Driono), selaku CEO PT Liga Indonesia, mengundang bertemu klub ISL, Divisi Utama, para pengprov (terutama voters) di Novotel Surabaya tgl 16 Nov 2011 jam 15.00, difasilitasi oleh La Nyala dan Imron (Fatah, wakil ketua pengprov Jatim.,” demikian penggalan pesan tersebut.

La Nyalla mengatakan bahwa undangan tersebut merupakan acara Silaturahmi dan Diskusi permasalahan Sepak Bola Nasional. Namun Sarluhut mengklaim acara tersebut untuk mengumpulkan dukungan guna menggelar Kongres Luar Biasa.

“Tujuannya, membuat mosi tak percaya dan minta KLB. Tentu undangan itu tidak sah dan bertendensi makar,” lanjut penggalan pesan tersebut.

Isu KLB muncul setelah sejumlah klub, termasuk Persipura Jayapura, Sriwijaya FC dan yang lain menolak berpartisipasi dalam kompetisi Indonesian Premier League (IPL) yang dikelola PT Liga Prima Indonesia Sportindo (LPIS).

Klub yang tak setuju tersebut menilai kebijakan-kebijakan mengenai pengelolaan kompetisi ini menyalahi hasil kongres Bali awal Januari lalu. Klub-klub ini juga tak setuju dengan sejumlah keputusan PSSI yang dinilai semena-mena, seperti menambahkan enam klub ke kasta tertinggi, tanpa alasan yang masuk akal.

Selanjutnya, klub-klub ini meminta PT Liga Indonesia (LI) pengelola liga empat musim terakhir, untuk melanjutkan tugasnya di musim kelima ini dengan menggelar Indonesia Super League (ISL).

“Hak dan wewenang PT Liga sebagai penyelenggara kompetisi profesional telah dicabut PSSI melalui SK Ketua Umum dan PSSI menyerahkan pengelolaan kompetisi profesional kepada PT LPIS,” ungkapnya.

Sarluhut juga mengungkapkan bahwa Kementerian Pemuda dan Olahraga lewat Badan Olahraga Profesional Indonesia (BOPI) etlah mengeluarkan Surat Keputusan untuk mendukung PSSI serta meminta Kepolisian Republik Indonesia untuk tidak memberikan izin kompetisi profesional yang dilakukan diluar PT LPIS.

“Untuk itu, seluruh teman-teman ISL, DU (Divisi Utama), Pengprov diminta tidak menghadiri pertemuan itu. Demikian disampaikan. Tq sarluhut napitupulu sekretaris EXCO PSSI,” demikian akhir pesan tersebut. (inilah)
      Berita Daerah  :

      Berita Nasional :