Kediri - majalahbuser.com, Tingginya curah hujan yang melanda wilayah Kabupaten Kediri sejak 3 (tiga) bulan terakhir ini mengakibatkan sangat cepatnya perkembang biakan nyamuk. Yang sangat perlu diwaspadai pada setiap musim penghujan adalah perkembang biakan nyamuk Aedes aegypti. Nyamuk pembunuh ini hampir setiap tahun menjadi momok dan membikin resah masyarakat.
Perkembang biakan nyamuk Aedes aegypti sangat cepat mulai dari telur hingga menjadi nyamuk dewasa yang siap menggigit hanya membutuhkan waktu 7 hari - 10 hari. Berbeda dengan nyamuk yang lain Aedes aegypti berkembang biak pada tempat-tempat penampungan air yang bersih dan menggenang.
Banyaknya kejadian penularan penyakit demam berdarah di desa-desa Tim Pokjanal Pemerintah Kabupaten Kediri melaksanakan monitoring ke desa yang terjangkit. Setelah 2 Minggu lalu ke Desa Jemekan Kecamatan Ringinrejo kali ini yang mendapat monitor Desa Puhsarang Kecamatan Semen (12/2). Tujuan Monitoring ini adalah untuk memastikan bahwa warga sebagai Kader Jumantik siap untuk perang terhadap nyamuk demam berdarah.
Kepala Dinas Kesehatan Kabupaten Kediri dr. Adi Laksono, MMRS melalui Kepala Seksi pencegahan penyakit bersumber binatang Etik Siti Rahayu, SKM mengatakan masyarakat harus jeli melihat siklus perkembangbiakan nyamuk Aedes aegypti. Yang perlu semua ketahui saat kerja bakti maupun melaksakan jum'at bersih tidak hanya kamar mandi maupun mencabut rumput saja, akan tetapi barang-barang bekas seperti kaleng, plastik dan ban bekas yang sekiranya dapat menampung air harus dibuang pada tempatnya kalau perlu dengan cara di kubur agar tidak menjadi sarang nyamuk.
Saya informasikan kepada seluruh masyarakat bahwa fogging bukanlah cara yang tepat memberantas nyamuk Aedes aegypti. Fogging itu dilakukan setelah ada laporan bahwa di wiliyah tersebut ada yang terkena penularan demam berdarah, jika fogging itu terus dan sering dilakukan beberapa tahun kedepan nyamuk akan menjadi semakin kebal terhadap fogging. Selain itu fogging hanya mampu membunuh nyamuk dewasa saja, untuk jentik-jentik yang masih ada akan tumbuh lagi menjadi nyamuk dewasa.
Pemberantasan Sarang Nyamuk Demam Berdarah Dengue (PSN-DBD) menjadi satu-satunya cara yang tepat dalam memerangi nyamuk pembunuh ini. Pemerintah sebagai corong masyarakat tidak henti-hentinya memberikan sosialisasi pentingnya melaksanakan PSN-DBD. PSN-DBD dapat kita lakukan dengan cara 3 M Plus yaitu Mengubur barang-barang bekas, menguras tempat penampungan air minimal 1 minggu sekali, menutup penampugan air dan jangan lupa menaburkan larvasida, tidak menggantung pakaian sembarangan dan yang paling sederhana dengan Ikanisasi.
Camat Semen Elok Etika, S.Sos, MM yang ikut dalam kegiatan ini selalu menghimbau kepada seluruh masyarakat untuk mengikuti himbauan dari Pemerintah untuk giat menjaga kebersihan lingkungan. Program 1 rumah 1 kader jumantik merupakan cara yang sangat efektif memberantas nyamuk demam berdarah, karena dapat mengontrol rumahnya masing-masing dengan teliti agar rumah menjadi bersih dan terbebas dari jentik-jentik nyamuk.
Untuk kedepannya saya akan mengadakan lomba kebersihan untuk desa-desa di Kecamatan Semen dan lomba Kader Jumantik untuk anak sekolah. Yang bertujuan agar masyarakat semakin giat lagi menjaga kebersihan lingkungan sekaligus mencetak generasi penerus bangsa untuk perang terhadap nyamuk demam berdarah. Ujar Elok Etika.
Saya harapkan mulai anak SD minimal kelas 3 harus sudah diajarkan PSN-DBD dan sebagai Kader Jumantik. Jadi program 1 rumah 1 kader jumantik bisa terlaksana dengan efektif dan efisien. Dengan adanya PSN-DBD Junior bisa mengurangi dan menekan tingkat penularan penyakit DBD. Tambah Elok Etika (adv)