"BPJS bertugas untuk mencetak kartu dan melakukan pendistribusikan, juga melakukan koordinasi melalui Pemda setempat. Sebelumnya, kami telah melakukan pendataan yang diterima dari kementrian sosial," ujar Hernina saat melakukan sosialisasi Kartu Indonesia Sehat di Ruang Joyoboyo Balaikota Kediri.
Lanjut Farida, nantinya Pemkot melalui camat serta lurah akan melanjutkan distribusi sampai ke pemegang kartu tersebut (masyarakat).
Pendistribusian kartu KIS kali ini memenuhi 3 Kecamatan yang ada di Kota Kediri. Warga Kecamatan Pesantren mendapatkan jatah 16.944 kartu. Sementara itu, untuk warga Kecamatan Kota mendapatkan jatah 14.144 kartu dan untuk kecamatan Mojoroto mendapatkan jatah 17.696 kartu.
"Hari ini dimulai distribusi dan sosialisasi yang sudah kita lakukan. Harapan kami, pada akhir bula Nopember proses pendistribusian sudah selesai," kata Hernina.
Sementara itu Kepala Dinas Kesehatan Kota Kediri dr. Sentot Imam Suprapto, MM, berharap agar masyarakat lebih mengenal program jaminan kesehatan yang tentunya akan membawa masyarakat pada taraf hidup yang layak.
“ Keberadaan Badan Penyelenggaran Jaminan Kesehatan (BPJS) membawa pengaruh positif bagi masyarakat,” kata Sentot.
Secara keseluruhan KIS diterbitkan oleh BPJS Kesehatan dan jenis kepesertaannya terbagi menjadi 2 kelompok.
Pertama, Kelompok masyarakat yang wajib mendaftar dan membayar iuran, baik membayar sendiri (mandiri), ataupun berkontribusi bersama pemberi kerjanya (segmen buruh atau pekerja);
Kedua, Kelompok masyarakat miskin dan tidak mampu yang didaftarkan oleh pemerintah dan iurannya dibayari oleh pemerintah (segmen Penerima Bantuan iuran atau PBI).
Dalam acara tersebut tampak hadir Kepala Dinsosnaker Ir. Dewi Sartika, MM, Kepala Dispendukcapil Dra. Ida Indriyati, MM, Camat, serta Lurah se-Kota Kediri. (ADV/Humas)