Demi menyiapkan warganya dalam menghadapi MEA, Pemerintah Kota (Pemkot) Kediri membuat beberapa program. Salah satunya adalah program English-Massive atau biasa disingkat sebagai E-Mas. E-Mas merupakan program pelatihan Bahasa Inggris gratis yang bisa diikuti masyarakat Kediri dalam lingkup RT.
"Bahasa Inggris merupakan bahasa internasional.Oleh karena itu, masyarakat Kota Kediri harus mampu berbahasa Inggris. Untuk tulisan bisa menyusul,yang penting dilatih berbicara bahasa Inggris dulu," jelas Walikota Kediri – Abdullah Abu Bakar mengenai latar belakang diluncurkan program E-Mas.
Lebih lanjut pria yang akrab disapa Abu ini mengatakan, harapannya adalah masyarakat tidak hanya jadi penonton dalam kancah MEA karena produk UMKM di Kota Kediri sangat bagus. "Kita tidak beli barang dari luar, justru pelaku UMKM Kota Kediri bisa memperluas pasar ke ASEAN jika sudah bisa berkomunikasi dalam bahasa Inggris," tegas Abu.
E-Mas tidak akan berbentuk seperti kursus bahasa Inggris konvensional. E-Mas dirancang sebagai open class dimana warga bisa berkumpul di taman, pos kamling atau balai RT untuk bercerita dalam bahasa Inggris. Waktu belajarnya pun mengikuti kesepakatan warga dan dapat diikuti oleh semua usia.
"Ini lebih tepat disebut sebagai gerakan untuk memberdayakan masyarakat. Kami sebagai fasilitator menyiapkan tenaga tutor, nanti warga yang sepenuhnya mengelola kegiatan ini. Kami secara berkala akan memonitoring dan melakukan evaluasi, melakukan perbaikan program secara terus menerus," papar Abu.
Implementasi E-Mas sendiri akan dimulai pada awal tahun 2016. Saat ini Pemkot Kediri bersama Dinas Pendidikan sedang menyelesaikan tahap seleksi SDM untuk menjadi tutor E-Mas. "Pada tahap awal ini ada 44 orang yang memenuhi kriteria untuk menjadi tutor," kata Kasubag Penyusunan Program Dinas Pendidikan – Chevy Ning Suyudi.
Kriteria untuk menjadi tutor E-Mas sangat ketat karena calon tidak hanya dinilai dari kemampuan bicara Bahasa Inggrisnya saja.Melainkan juga dari kemampuan bersosialisasi dengan masyarakat. Abu memang sangat menekankan syarat agar tutor yang terpilih bisa menjadi sahabat bagi warga.
"Saat terjun di lapangan nanti, tutor harus bisa membangun suasana yang menyenangkan agar warga tidak bosan dan senang mengikuti program E-Mas," pungkas Abu. Diharapkan E-Mas dapat menjadi seperti 'wi-fi hotspot' dimana warga yang ingin belajar bahasa Inggris bisa mendapatkan wadah yang tepat, gratis dan mudah dijangkau. (adv/humas)