Nelayan asal Dusun parapat RT 04/09, Desa/Kecamatan Pangandaran itu mengaku menemukan hiu saat melaut bersama dua anak buah kapal, yakni Ujang dan Yayat.
Ketika mulai menebar jala yang panjangnya mencapai 170 meter dengan lebar 30 meter itu, tanpa sengaja ternyata mengenai tubuh ikan hiu raksasa.
Ade dibantu dua temannya, terus berupaya menarik ikan ke arah daratan. Namun upayanya selama berjam jam tidak membuahkan hasil. Untuk itu, Ade meminta bantuan belasan nelayan lain.
Upaya yang dilakukan Ade bersama belasan nelayan lain juga tidak menunjukan perkembangan lebih baik. Tenaga dan ukuran ikan hiu itu terlalu besar.
“Kami tidak kuat menandingi kekuatan amukan hiu raksasa itu, kami juga khawatir jaring kami yang bernilai jutaan rupiah itu rusak akibat amukan hiu. Bahkan, kalau ikan itu semakin mendekat, bisa saja merusak badan perahu. Bagian siripnya, bisa membelah bagain perahu yang terbuat dari fiber,” ucap Ade.
Ade menambahkan, karena suluruh upaya yang dilakukan sudah buntu, bantuan belasan nelayan dan balawista juga belum banyak membantu. Akhirnya, jala kembali diulur sehingga memberikan ruanggerak bagi hiu raksasa itu untuk melonggarkan jaring dari tubunya.
“Kami sudah tidak ada pilihan, hiu itu terlampau besar tenaga kami tidak akan kuat menandinginya. Apalagi, perahu kami terus bergeser mendekati tempat terjadi pecahnya ombak, nyawa kami bisa terancam apalagi sesekali perahunya bergoyang hampir terbalik,” ucap Ade.
Sementara itu, sejumlah petugas Balawista menyiagakan sejumlah perahu dan ATV, untuk mengantisipasi terjadi kemungkinan buruk. “Saat proses evakuasi pengangkatan hiu raksasa itu kami menyiagakan pasukan untuk mengantisipasi hiu itu mengamuk. Kalau hiu itu ngamuk, bisa saja memakan korban jiwa karena ukuranya lebih besar,” kata Wakil Ketua Balawista Ipin Saripin. (okezone)