Selanjutnya, lima menit paska ledakan, ada petugas ke tempat kejadian perkara untuk mengatur proses pengalihan lalu lintas. Saat itu polisi yang mengalihkan lalin belum tahu ada teror meski sudah ada ledakan.
"Petugas lakukan proses lalin agar masyarakat tidak dekat-dekat dengan lokasi. Tapi lokasi malah dipenuhi masyarakat. Ini tak bisa dihindari. Ini pelajaran kita semua, tolong kalau terjadi peristiwa jangan mendekat," ujar Iqbal.
Selanjutnya, selang beberapa menit terjadi penembakan yang diduga dilakukan pelaku. Penembakan tersebut langsung terarah pada petugas kepolisian yang kebanyakan Polantas dan Provost. Petugas kepolisian ini tugasnya memang hanya mengatur lalu lintas.
"Berdatangan petugas kami setelah penembakan. Standar Operasional Prosedur (SOP) kami ketika ada ledakan, petugas datang ke TKP langsung cepat, lima sampai 10 menit petugas sudah di lokasi," kata Iqbal. Ia melanjutkan setelah penembakan, dua pelaku langsung ke area parkir di Starbucks. Lalu terjadi tembak menembak dengan dua pelaku di area parkir tersebut. Pelaku dikepung dari dua penjuru yang membuat pelalu terdesak.
"Terlihat di CCTV (pelaku) tidak bisa bangun. Saat itu pelaku ingin melemparkan yang diduga alat peledak. Setelah kami lakukan proses analisa itu peledak rakitan pakai sumbu," ujar Iqbal.
Lalu peledak tersebut dua kali dilempar dan salah satu peledaknya mengenai mobil Kepala Biro Operasi Polres Jakarta Pusat. Lamanya tembak menembak hanya berlangsung 10 menit. "Di dalam CCTV terlihat kita berhasil melakukan pelumpuhan karena dari dua penjuru. Penjuru pertama Kabag Ops Pusat dan kedua dari Karo Ops," kata Iqbal.
Selanjutnya terlihat ada ledakan di area parkir Starbucks. Tapi ternyata itu bukan bom bunuh diri tapi hanya bahan peledak. Lalu dua pelaku berhasil dilumpuhkan dalam 10 menit. Dari aksi tembak-tembakan tersebut ada peluru yang mengenai personil kepolisian.
"Kesimpulan sementara, dugaan berapa jumlah pelaku meninggal dunia sekaligus korban, dua yang kita lumpuhkan. Lalu satu bom bunuh diri di Starbucks," kata Iqbal. Ia menjelaskan juga mengecek lokasi tempat pelaku melakukan bom bunuh diri. Di TKP tersebut terdapat mayat yang diduga pelaku aksi bom bunuh diri. Diduga pelaku karena ada saksi yang menjadi korban dan sudah diwawancara.
"Sudah diperiksa bahwa saksi tersebut masih hidup dan dirawat," kata Iqbal. Ia menceritakan saat itu saksi dipeluk oleh pelaku diduga ingin meledakkan diri bersama saksi. Tapi saksi berhasil loncat dan mengelak sehingga saksi hanya terkena luka di kaki. Sementara itu, bukti bahwa pelaku tersebut pelaku bom bunuh diri karena ada luka tepat di pusat ledakan yaitu perut sampai dada.
Sebelumnya, terjadi pemboman bunuh diri di kawasan Sarinah, Thamrin. Tak hanya bom bunuh diri, pelaku terorisme juga melakukan aksi tembak menembak dengan polisi dan sejumlah peledakan lainnya. Akibat kejadian ini, jatuh korban luka dan meninggal dunia.
Penanganan Terorisme Di Sarinah Panen Pujian Dunia
Walau 2016 belum genap sebulan, telah terjadi 14 kali insiden terorisme di seluruh dunia. Lebih dari separuh dilakukan kelompok militan terafiliasi Negara Islam Irak dan Syam (ISIS).
Indonesia masuk dalam daftar sasaran ISIS awal tahun ini. Tujuh anggota sel militan menyerang kawasan bisnis Sarinah, Jakarta Pusat, Kamis (14/1). Pelaku lalu meledakkan diri di Kedai Kopi Starbucks dan pos polisi, serta menembaki aparat kepolisian di jalan raya. Total dua warga sipil dan lima pelaku tewas.
ISIS mengaku bertanggung jawab atas insiden ini. Tapi upaya teror para militan khilafah tak menimbulkan efek buruk bagi penduduk Jakarta. Justru, beberapa jam setelah situasi dikendalikan oleh aparat, Indonesia panen pujian dunia.
Negara-negara sahabat seperti Australia, India, Iran, Malaysia, Amerika Serikat, Kanada, Inggris, sampai Singapura mengucapkan bela sungkawa sekaligus solidaritas bagi pemerintah RI dalam perang melawan terorisme. Lebih dari itu, Dewan Keamanan Perserikatan Bangsa-Bangsa mengapresiasi keberanian aparat dan masyarakat Indonesia melawan para teroris.
"Secara umum dapat saya sampaikan bahwa tanggapan internasional sangat positif," kata Menteri Luar Negeri Retno L.P Marsudi di Istana Negara kemarin, menanggapi respon dunia terhadap serangan teror di Sarinah. (berbagi sumber)