Ia menerangkan, letusan Gunung Kelud telah menyemburkan material sekitar 105 juta meterkubik. Dari jumlah tersebut sekitar separuhnya tersebar hingga ke Jawa Tengah, Yogyakarta dan Jawa Barat.
"Kemudian sekitar 50 juta meterkubik tertinggal di sekitar Kelud paling dekat. Di puncak sekitar 30 juta, agak jauh dari Gunung Kelud sekitar 20 juta meterkubik," tuturnya.
Dengan tidak adanya kubah Gunung Kelud, pihaknya merekomendasi Menteri PU untuk melancarkan pembuangan air, agar volumenya tidak berlebih. "Syukur-syukur bisa di bawah 4 juta meterkubik," paparnya.
Dengan kembalinya danau kawah, Gunung Kelud bisa dikunjungi kembali. Asalkan status Kelud menurun lagi dari Siaga menjadi Waspada.
"Ya kira-kira waspada. Kapan, saya tidak tahu. Tentunya kita mengikuti apa maunya Kelud. Andaikan memang Kelud nanti terus menurun, tentunya akan kita turunkan lagi dari Siaga menjadi Waspada. Namun juga tidak menutup kemungkinan, andaikan Kelud itu meningkat lagi, namanya juga alam ya kita naikkan lagi menjadi Awas," tandasnya sambil menambahkan, dalam status Siaga Kepala PVMBG akan melaporkan ke Gubernur, bupati serta BNPB dan BPBD Jawa Timur.
"Waktu Awas kita laporkan 6 jam sekali. Kalau status Siaga Kepala Pusat Vulkanologi Mitigasi Bencana Geologi akan membuat laporan sekali sehari," ujarnya.
Status Kelud Siaga, Warga Diperbolehkan Meninggalkan Lokasi Pengungsian
Ratusan pengungsi yang sempat tinggal di Koperasi SAE Pujon mulai meninggalkan pos penampungan dengan menumpang truk milik TNI AD. Tercatat 596 pengungsi dibawa secara bertahap menuju Bendungan Selorejo dan balai desa. Kesemuanya adalah pengungsi asal Ngantang, Kabupaten Malang.
"Kita sudah mulai membawa pengungsi ke balai desa dan villa di Bendungan Selorejo," ujar Ali Usman, anggota Tagana Kabupaten Malang, Kamis (20/2/2014).
Bagi pengungsi yang rumahnya hancur atau rusak berat kata Ali, sementara akan ditempatkan di villa sebagai tempat tinggal sementara. Sedangkan pengungsi rumahnya mengalami rusak ringan, akan diboyong menuju balai desa masing-masing.
"Kalau mau perbaiki rumahnya biar mudah," ujarnya.
Ali mengungkapkan, dapur umum di lokasi pengungsian tetap beroperasi. Ini untuk memenuhi kebutuhan makan para pengungsi, meskipun mereka telah meninggalkan pos penampungan. "Dapur tetap berjalan, untuk kebutuhan konsumsi pengungsi," ungkapnya.
Pemprov Jatim Siapkan Rp 100 M untuk Renovasi Rumah Korban Kelud
Anggaran untuk dampak letusan Gunung Kelud bertambah dari Rp 30 miliar menjadi Rp 100 miliar. Namun, dana dari APBD Jawa Timur tersebut nantinya tidak diberikan secara tunai.
"Bukan fresh money. Belajar dari Merapi, mendapatkan bantuan Rp 5 juta, akhirnya tidak jadi untuk perbaikan rumah," kata Gubernur Jawa Timur saat jumpa pers bersama Kepala Badan Geologi Kementerian ESDM, Wakil Gubernur Jawa Timur, Kapolda Jatim, Kasdam V Brawijaya, Kepala BNPB di Gedung Grahadi, Jalan Gubernur Suryo, Kamis (20/2/2014).
Ia menerangkan, anggaran Rp 100 miliar berasal dari Rp 65 miliar anggaran perbaikan rumah tidak layak huni yang kerjasama dengan TNI dan Rp 35 miliar berasal dari anggaran tidak terduga.
"Program perbaikan rumah tidak layak huni kita geser ke pengungsi Kelud. Jadi pengalaman dari Merapi, nanti akan dibangun (perbaikan rumah) oleh tim gabungan," tuturnya.
Sedangkan untuk perbaikan sekolah, dicover seluruhnya oleh Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan. "Prinsip dasar, sekolah sudah dicover Pak Menteri Pendidikan," ujarnya.
Anggaran tersebut juga akan digunakan perbaikan rumah, saluran air bersih dan listrik. Namun, berapa rumah yang perlu diperbaikai, masih dilakukan pendataan.
Pendataan tersebut dilakukan hingga ke tingkat desa melalui Babinkamtibmas, Babinsa dan Kepala Desa. Selain tiu, juga dilakukan pendataan terhadap kerugian dari pertanian maupun peternakan.
"Datanya bukan dibuat sendiri, ada data pusat, data provinsi, data kabupaten. Jadi nanti datanya menjadi satu untuk menyusun perencanaan pelaksanaan," tambah Wakil Gubernur Jatim Saifullah Yusuf.
Ia mengatakan, masih belum diketahui berapa jumlah yang mengalami kerusakan berat, sedang dan ringan. Serta berapa kerugian di bidang pertanian maupun peternakan.
"Masih dilakukan pendataan dan data masuk ke kami pada Sabtu besok. Berapa jumlah personel dari TNI, Polri dan Relawan, juga menunggu data Sabtu besok," tandasnya.
Masa waktu perbaikan dan renovasi fisik rumah terdampak letusan Gunung Kelud, Pemprov Jatim menargetkan waktu sekitar dua minggu mulai 24 Februari hingga 8 Maret 2014. (dtk)