Iqbal menjelaskan, kronologi kejadian menurut keterangan saksi bernama Slamet (39 tahun) sekitar pukul 03.30 WIB. Saat itu, ia berada di pos satpam sedang nonton televisi dan seorang temannya bernama Mulana sedang tidur-tiduran di dekat pintu lobi.
"Tiba-tiba terdengar ledakan yang cukup keras. Akibat ledakan tersebut seorang security bernama Mulana mengalami luka pada bagian dada kena pecahan kaca dan saat ini ada di RS Islam Pondok Kopi," kata Iqbal.
Untuk tindakan selanjutnya, pihak kepolisian mengamankan TKP (Tempat Kejadian Perkara), memasang garis polisi, meminta keterangan saksi, mengalihkan arus lalu lintas dan mendatangkan tim gegana dan labfor.
"Olah TKP sedang dilaksanakan, dipimpin oleh Kapolres Jakarta Timur untuk mengetahui sebab ledakan," ujarnya.
Tak Ada Ancaman Sebelum Terjadi Ledakan di Duren Sawit
Usai ledakan yang terjadi di Gedung Multipiranti Graha, Duren Sawit, Jakarta Timur, belasan karyawan yang berkantor dalam gedung diliburkan.
Namun, rupanya masih banyak karyawan yang belum mengetahui adanya ledakan. Belasan karyawan yang baru datang, terlihat menunggu dan duduk-duduk di depan gedung.
Salah seorang karyawan PT Buena yang berkantor di dalam gedung, Reza (30) mengaku belum mengetahui informasi adanya ledakan.
"Sebenarnya, udah ada info dari grup whatsapp kantor, tetapi saya enggak memperhatikan, jadinya berangkat saja," kata Reza, Senin 16 November 2015
Lanjutnya, dalam Gedung Multipiranti Graha terdapat sekitar lima sampai enam perusahaan yang aktif tiap hari Senin sampai Jumat. Selain perusahaannya yang bergerak di bidang pertambangan, perusahaan lain yang menyewa tempat di gedung tersebut adalah kantor ekspedisi pengiriman barang dan kantor advokat.
Ia mengaku selama ini aktivitas dalam gedung tersebut berjalan normal.
"Selama ini sih normal-normal saja, enggak pernah ada ancaman apa-apa juga," katanya.
Sementara itu petugas keamanan gedung, Ahmad (38), juga belum mengetahui adanya ledakan di kantornya. Ia yang mestinya bertugas pukul 07.00 pagi ini, mengaku belum mendapat informasi terkait adanya ledakan. "Tadi belum dikabarin, makanya waktu berangkat tahu-tahu sudah ada kejadian begini," katanya.
Selama ini, lanjutnya, petugas keamanan yang bertugas di gedung dibagi menjadi dua shift dari pukul 07.00 - 19.00 WIB dan 19.00 - 07.00 WIB. Pada tiap shift itu, terdapat dua personel yang bertugas.
Dikatakan Ahmad, saat kejadian yang bertugas adalah Maulana yang menjadi korban dan satu orang lagi, Slamet. "Dalam gedung tidak ada CCTV-nya. Jadi, keamanan memang kita yang bertugas setiap hari," ucapnya.
Peledakan granat terjadi sekitar pukul 03.30 WIB. Menurut keterangan saksi bernama Slamet (39 tahun), saat itu, ia berada di pos satpam sedang nonton televisi dan seorang temannya bernama Mulana sedang tidur-tiduran di dekat pintu lobi.
Tiba-tiba terdengar ledakan yang cukup keras. Akibat ledakan tersebut seorang security bernama Mulana mengalami luka pada bagian dada, kena pecahan kaca dan saat ini ada di RS Islam Pondok Kopi.
Hingga saat ini, polisi masih melakukan olah tempat kejadian peledakan granat. Garis polisi masih dipasang di sekitar lokasi selama proses penyelidikan berlangsung. (viva)