Jenazah diterbangkan dari Papua sekitar pukul 10.00 WIT dan sampai di Bandara Adi Sucipto Yogyakarta pukul 17.45 WIB, dengan didampingi Manajemer Geo Service PT Freeport Indonesia, Anton Perdana. Kemudian diantar menggunakan mobil ambulan.
Sesampainya di rumah orang tuanya, jenazah disalatkan di halaman rumah sebelum kemudian disalatkan di Masjid Darussalam yang berada tidak jauh dari rumah duka. Kemudian berdasar keputusan pihak keluarga, jenazah langsung dimakamkan di pemakaman umum daerah setempat.
Sebelum dimakamkan, pihak keluarga meminta aparat untuk melihat kondisi terakhir jenazah yang berada dalam peti, namun pihak PT Freeport Indonesia tidak mengizinkan. Istri korban, Hadiawati (45) yang sebelumnya ikut menjemput korban di Papua, terlihat masih tidak kuasa menahan isak tangis.
Wali Kota Magelang, Ir Sigit Widyoninidito MT, beserta istri juga terlihat hadir dalam upacara pemberangkatan jenazah, Sigit, mengatakan dirinya mewakili Pemerintah Kota Magelang menyampaikan rasa bela sungkawa kepada keluarga korban. "Saya merasa kehilangan, semoga almarhum husnul khotimah, sedangkan untuk keluarga semoga bisa diberi ketabahan," katanya.
Muntadhim yang mulai bekerja di PT Freeport Indonesia sejak 1997 dan menjadi salah satu korban meninggal dalam tragedi runtuhnya terowongan tambang area fasilitas pelatihan Big Gossan PT Freeport Indonesia di Papua.
Korban sebenarnya berencana untuk mengambil cuti panjang pada bulan Juni nanti. Adik kandung korban, Muntaha Ahwan (44) mengatakan, tidak ada firasat terkait kejadian yang merenggut nyawa kakaknya itu.
Dia mengaku terakhir bertemu sekitar satu bulan lalu saat menghadiri pemakaman mertua korban di Bandung. Pada pertemuan terakhir itu, Muntadhim, sempat menyampaikan kepada ibunya bahwa dia akan menjalani cuti panjang, selain itu, korban berangkat kembali ke Papua hanya membawa satu koper berisi dua potong pakaian.
"Kakak saya hanya membawa satu koper yang berisi dua potong pakaian saja, dan menurut saya ini bukan merupakan suatu firasat" terangnya.
Masih menurut Muntaha, korban merupakan sosok panutan dalam keluarga karena sikapnya yang bertanggungjawab dan penyayang dan bisa menjadi contoh bagi adik-adiknya.
Saat majalahbuser.com berkunjung ke rumah duka, pada hari jumat (24/05) masih nampak terlihat para pelayat yang datang untuk mengucapkan rasa bela sungkawa kepada keluarga korban, selain itu pihak keluarga juga masih menggelar doa tahlil pada malam harinya. (hm/herlit)