DPRD Kota Kediri melalui Komisi C pernah melakukan sidak dan merekomendasikan akan menghentikan proyek senilai 12,5M karena kualitasnya tidak sesuai perencanaan ternyata hanyalah isapan jempol.
Mantan Kepala Pekerjaan Umum (PU) Hadi Wahjono yang baru dimutasi menjadi Kepala Dinas Pendapatan mengaku akan meneruskan pengaduan ini ke pejabat baru, Kasenan.
Proyek perbaikan irigasi saluran air atau gorong – gorong yang kini memasuki bulan terakhir, mendapat keluahan dari sejumlah warga di Jl. Semeru. Permasalahannya adalah pengerjaan penggalian, pengecoran hingga sisa material dituding pihak pemborong tidak mampu bekerja secara maksimal.
Menyikapi hal ini, mantan Kepala PU saat dikonfirmasi, Selasa siang mengaku akan meneruskan pengaduan ini kepada pejabat baru.
"Nanti saya sampaikan ke Pak Kasenan (Kepala PU yang baru) untuk ditindaklanjuti," jelas Hadi.
Warga pun mengeluh dana sebesar 12,5M dari APBD Propinsi Jawa Timur yang dikelola Pemerintah Kota Kediri dianggap tidak serius dalam penggerjaannya.
"Mungkin saja pemborongnya cari untung atau biasanya ada pejabat yang minta komisi," kata sejumlah warga saat ditemui di Perempatan Muning, Jl. Semeru.
Bahkan beberapa warga berpendapat dari 12 titik lokasi proyek gorong – gorong, pembangunan di Jl Semeru adalah yang terjelek kualitasnya.
Menanggapi hal ini, Wakil Ketua DPRD Kota Kediri, KH. O'ing Abdul Muid Shohib akan melakukan pembahasan dengan mengundang wakil rakyat dan sejumlah satker yang terkait atas pembangunan proyek gorong – gorong.
"Monggo silahkan diberitakan, biar masyarakat tahu bagaimana kualitas proyek sebenarnya," jelas pengasuh PP Lirboyo yang juga Ketua DPC PKB Kota Kediri. (nng)